IFRAME SYNC

Bekas Tambang Berubah Menjadi Hotel Bawah Tanah Pertama di Dunia!

Hotel Bawah Tanah Pertama di Shanghai. (Foto: Aly Song/Reuters)

BEIJING (marwahkepri.com) – Pemerintah kota Shanghai secara resmi mengumumkan pembukaan hotel bawah tanah yang unik. Hotel setinggi 88 meter ini terletak di distrik Songjiang dan dibangun secara vertikal di tebing bekas tambang. Proses pembangunan hotel ini memakan waktu hingga 10 tahun dengan biaya mencapai Rp4,2 triliun.

Intercontinental Shanghai Wonderland, atau dikenal sebagai Shimao Quarry Hotel, menawarkan kamar-kamar dengan pemandangan langsung ke jurang. Para tamu dapat menikmati pengalaman ini dengan tarif mulai dari Rp7 juta per malam. Arsitek asal Inggris, Martin Jochman, yang merancang hotel tersebut, menyatakan, “Ini adalah pertama kalinya tambang yang ditinggalkan diubah menjadi hotel yang indah di bawah tanah.” Ia menambahkan, “Ini adalah kesempatan unik yang memberi saya ide menarik untuk membentuk kembali hubungan antara kota dan alam.”

Dari total 18 lantai hotel, dua di antaranya berada di atas tanah, sementara dua lantai terendah sepenuhnya tenggelam di bawah danau yang mengisi sisa tambang. Hotel ini memiliki 336 kamar, restoran, dan berbagai fasilitas olahraga serta rekreasi, termasuk panjat tebing dan bungee jumping. Jochman, yang juga dikenal sebagai arsitek utama Burj Al Arab di Dubai, menyebut desain hotel ini dirancang untuk menyatu dengan lingkungan alaminya.

Di atas permukaan tanah, terdapat taman hiburan mewah, dan danau di bawahnya akan digunakan untuk olahraga air serta kegiatan petualangan lainnya. Shimao Group, pengembang hotel, juga berencana untuk membangun pusat perbelanjaan di lokasi tersebut pada tahun depan.

Ketua Shimao Group, Xu Rongmao, pertama kali menemukan tambang yang tidak terpakai tersebut pada tahun 2006 dan menggambarkannya sebagai luka alam yang tidak sejalan dengan perbukitan hijau dan air biru Sheshan. Tambang ini pernah dieksploitasi selama Perang Dunia II dan ditutup pada tahun 2000 akibat peraturan perlindungan lingkungan yang baru.

Pemilik hotel mengklaim bahwa fasilitas ini mampu menahan gempa bumi berkekuatan 9 SR. Desainnya juga dilengkapi dengan dua lift pemadam kebakaran untuk keadaan darurat dan enam mesin pompa untuk mengatasi kemungkinan banjir selama musim hujan di Shanghai. Dengan pembukaan Menara Shanghai pada tahun 2016, Shanghai telah mengklaim sebagai “rumah bagi gedung tertinggi kedua di dunia,” dengan ketinggian mencapai 128 meter. Mk-detik

 

Redaktur: Munawir Sani

IFRAME SYNC
-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f