IFRAME SYNC

Pasangan Calon Bupati Karimun 2024, Bakti Lubis-Raja Bakhtiar (BARA), Siap Atasi Permasalahan Sampah

Bakti Lubis bersama Raja Bachtiar saat di bersama awak media. (f: urarakyat)

KARIMUN (marwahkepri.com) – Pasangan calon di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Karimun tahun 2024, Bakti Lubis-Raja Bakhtiar (BARA), mengungkapkan keseriusan mereka dalam membantu pemerintah daerah mengatasi permasalahan sampah yang kerap terjadi. Hal ini disampaikan oleh calon Wakil Bupati Karimun, Raja Bakhtiar, pada Kamis (10/10/2024), terkait dengan tumpukan sampah yang kembali mencemari sejumlah Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan kontainer sampah di berbagai lokasi.

“Saat ini, tumpukan sampah kembali terjadi di beberapa titik. Saya dan Pak Bakti Lubis siap membantu pemerintah daerah untuk mengatasi persoalan ini dengan menerjunkan kembali tim dan relawan,” ungkap Raja Bakhtiar. Sebelumnya, pasangan ini juga telah mengerahkan simpatisan dari Tim Bakti Raja Peduli untuk membersihkan sampah di beberapa lokasi, bahkan mendatangkan alat berat guna mempermudah proses pengangkutan.

Raja Bakhtiar menegaskan bahwa aksi bersih-bersih ini merupakan wujud komitmen dan kepedulian BARA dalam menangani permasalahan sampah di Kabupaten Karimun. Ini juga menjadi salah satu program yang telah mereka siapkan jika terpilih memimpin ke depan.

“Jika ditanya soal komitmen, jangan diragukan lagi. Alhamdulillah, sejauh ini kami telah membuktikan kerja nyata yang mendapatkan respon positif dari masyarakat. Kami ingin pengelolaan sampah di Kabupaten Karimun dapat terlaksana dengan baik, apalagi Karimun telah berulang kali memperoleh Piala Adipura,” tambahnya.

Raja Bakhtiar juga mengajak pasangan calon lainnya untuk bersama-sama mengatasi permasalahan sampah yang sering terjadi. “Saya mengajak paslon lain untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan ini. Ini bukan soal pencitraan, melainkan tanggung jawab kita bersama untuk menciptakan Karimun yang bersih dan nyaman,” harapnya.

Tumpukan sampah yang terjadi saat ini mendapat penilaian negatif dari masyarakat, yang menilai pemerintah daerah terkesan lamban dalam menanggapi masalah ini. Sampah yang menumpuk selama berhari-hari mengeluarkan aroma busuk dan telah berulat, sehingga mengganggu kenyamanan serta dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat.

“Sampahnya menumpuk lagi. Jika dibiarkan berlarut-larut, ini bisa menimbulkan penyakit. Kami berharap pemerintah daerah dapat fokus menyelesaikan masalah ini,” ungkap salah seorang warga, Agung. MK-fer

Redaktur : Munawir Sani

IFRAME SYNC
-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f