Tantangan Global, Populasi Lansia di 2030 Diprediksi 2 Kali Lipat Dibanding Generasi Muda
JAKARTA (marwahkepri.com) – Pada tahun 2030, dunia akan menghadapi perubahan demografi besar-besaran, di mana jumlah penduduk berusia 65 tahun ke atas diperkirakan akan melampaui populasi muda. Menurut proyeksi terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), populasi global lansia akan mencapai dua kali lipat jumlah anak di bawah lima tahun. Hal ini menimbulkan berbagai tantangan di berbagai sektor, mulai dari kesehatan, ekonomi, hingga kesejahteraan sosial.
Salah satu tantangan utama yang akan dihadapi adalah meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan bagi lansia. Dengan bertambahnya populasi lansia, permintaan akan perawatan medis, fasilitas perawatan jangka panjang, serta dukungan sosial diperkirakan akan meningkat pesat. Negara-negara maju seperti Jepang, Italia, dan Korea Selatan diprediksi akan mengalami lonjakan signifikan, dengan persentase lansia yang bahkan melebihi 40 persen dari total penduduk.
Menurut PBB, populasi lansia di seluruh dunia diperkirakan mencapai 1,6 miliar pada tahun 2050. Kondisi ini memberikan tekanan besar terhadap sistem kesehatan, terutama di negara-negara yang memiliki infrastruktur kesehatan yang belum siap untuk menghadapi peningkatan tajam permintaan ini.
Namun, lonjakan populasi lansia juga membuka peluang baru, terutama di sektor ekonomi dan teknologi. Industri kesehatan, farmasi, serta teknologi inovatif seperti robotik dan kecerdasan buatan (AI) diperkirakan akan berkembang pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan perawatan lansia. Jepang, yang memiliki salah satu populasi lansia terbesar di dunia, telah menjadi pionir dalam pengembangan robot untuk membantu perawatan lansia di rumah dan fasilitas kesehatan.
Di sisi lain, peran lansia dalam ekonomi tidak dapat diabaikan. Banyak lansia yang tetap aktif secara profesional, menciptakan peluang baru dalam pengembangan ekonomi “silver economy,” di mana produk dan layanan dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan populasi yang menua.
Asia dan Eropa akan menjadi wilayah yang paling terdampak oleh perubahan demografi ini. Berdasarkan laporan PBB, negara-negara di Asia Timur seperti Jepang dan Korea Selatan, serta negara-negara Eropa Selatan seperti Italia, Yunani, dan Portugal, akan memiliki persentase lansia tertinggi di dunia. Wilayah-wilayah ini perlu segera merespons fenomena ini dengan kebijakan yang mendukung kesejahteraan lansia, meningkatkan investasi di bidang kesehatan, serta memastikan keberlanjutan sistem jaminan sosial.
Seiring dengan bertambahnya populasi lansia, negara-negara di dunia harus siap menghadapi perubahan yang akan memengaruhi semua aspek kehidupan—dari kesehatan hingga ekonomi. Tantangan dan peluang yang muncul dari lonjakan populasi lansia akan menentukan arah kebijakan global dalam beberapa dekade mendatang. MK-dtc
Redaktur : Munawir Sani