TikTok Music Akan Tutup di Indonesia, Ini Alasannya
JAKARTA (marwahkepri.com) – TikTok Music akan secara resmi menghentikan layanannya di Indonesia pada akhir November 2024, mengakhiri perjalanan singkatnya di industri streaming musik tanah air. Keputusan ini diumumkan oleh ByteDance, perusahaan induk TikTok, sebagai bagian dari penutupan global TikTok Music.
Layanan yang diluncurkan pada Juli 2023 di Indonesia dan Brasil hanya bertahan kurang dari 18 bulan sebelum akhirnya ditutup. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat antusiasme yang cukup tinggi saat layanan ini pertama kali diluncurkan. TikTok Music menawarkan integrasi unik antara konten viral di TikTok dengan platform streaming musik, yang memungkinkan pengguna mengakses dan mengunduh lagu-lagu yang muncul dalam video TikTok.
Dampak Penutupan TikTok Music di Indonesia
Bagi para pengguna TikTok Music di Indonesia, termasuk musisi dan pelaku industri hiburan, penutupan ini tentunya akan berdampak pada cara mereka mempromosikan dan menikmati musik di platform tersebut. TikTok Music memberikan kesempatan bagi musisi lokal untuk memanfaatkan popularitas TikTok sebagai alat promosi musik digital, dan penutupannya akan mengubah lanskap streaming musik di Indonesia.
Meski begitu, ByteDance tetap berkomitmen mendukung industri musik melalui platform TikTok yang masih akan berperan penting dalam promosi dan penemuan musik. Dalam pernyataannya, Global Head of Music Business Development TikTok, Ole Obermann, menjelaskan bahwa penutupan ini adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan peran TikTok dalam mendorong nilai lebih besar bagi industri musik.
Alasan Penutupan TikTok Music
Beberapa faktor utama yang mempengaruhi penutupan TikTok Music, baik di Indonesia maupun secara global, di antaranya:
- Pergeseran Fokus Strategis ByteDance memutuskan untuk mengalihkan fokus dari layanan streaming musik independen ke peningkatan peran TikTok dalam ekosistem musik digital yang lebih luas.
- Persaingan Ketat di Pasar Streaming Musik Industri streaming musik global sangat kompetitif, dengan pemain besar seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music. TikTok Music sebagai pendatang baru menghadapi tantangan besar untuk merebut pangsa pasar.
- Konflik dengan Label Musik Besar ByteDance sempat berselisih dengan label-label musik besar seperti Universal Music Group (UMG) mengenai royalti. Konflik tersebut mempengaruhi hubungan ByteDance dengan industri musik dan bisa menjadi faktor dalam penutupan TikTok Music.
- Tantangan Regulasi di Berbagai Negara TikTok Music juga menghadapi tantangan regulasi di beberapa negara penting, termasuk larangan di India. Tantangan regulasi ini memengaruhi keputusan ByteDance untuk menutup layanan secara global.
- Pengembangan Fitur “Add To Music App” ByteDance memilih untuk fokus pada pengembangan fitur “Add To Music App,” yang memungkinkan pengguna TikTok menambahkan lagu dari platform ke layanan streaming pilihan mereka. MK-l6
Redaktur : Munawir Sani