TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Bening Lobster ke Singapura Senilai Rp 46,8 Miliar

664587d75afa9

Danlanal Palembang, Kolonel Laut (P) Sandy Kurniawan dalam Konferensi Pers di Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) III Jakarta, Jakarta Utara, Kamis (16/5/2024).(KOMPAS.com/Haryanti Puspa Sari)

JAMBI (marwahkepri.com) – TNI Angkatan Laut (TNI AL), melalui Tim Gabungan Fleet One Quick Response (FOR) Lanal Palembang, berhasil menggagalkan upaya penyelundupan Benih Bening Lobster (BBL) senilai Rp 46,8 miliar di Perairan Lambur Luar, Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, pada Jumat (10/5/2024). Danlanal Palembang, Kolonel Laut (P) Sandy Kurniawan, mengungkapkan bahwa BBL tersebut rencananya akan dikirim ke Singapura.

“Kami berhasil mengamankan empat pelaku berinisial MS (31), SL (42), HT (30), dan MR (23), serta barang bukti berupa 52 box Benih Bening Lobster jenis Pasir dan Mutiara sebanyak 277.800 ekor,” ujar Sandy dalam konferensi pers di Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) III Jakarta, Jakarta Utara, Kamis (16/5/2024).

Sandy menjelaskan bahwa dalam setiap box sterofoam terdapat 30 kantong plastik, masing-masing berisi 200 ekor BBL. Selain itu, petugas juga mengamankan satu unit kapal kayu jenis Pompong GT 3 yang digunakan untuk menyelundupkan benih lobster tersebut. “Pelaku dan barang bukti telah diamankan di Pos Binpotmar TNI AL Kampung Laut untuk proses pemeriksaan lebih lanjut,” tambahnya.

Kronologi Penangkapan

Insiden ini bermula pada 9 Mei 2024, tepatnya pukul 22.23 WIB, ketika Tim Gabungan F1OR Lanal Palembang yang terdiri dari Posal Kuala Tungkal, Posal Muara Sabak, Binpotmar TNI AL Kampung Laut, Binpotmar TNI AL Nipah Panjang, dan personel Lanal Palembang melakukan penyekatan dan pengamatan di Perairan Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur. Daerah tersebut mencakup Perairan Kuala Tungkal, Perairan Mendahara, Perairan Lagan, Perairan Kampung Laut, Perairan Lambur, dan Perairan Nipah Panjang.

Pada pukul 23.17 WIB, Tim Gabungan melihat sebuah kapal kayu mencurigakan jenis pompong yang ditutupi terpal melintas di Perairan Lambur menuju ambang luar/laut. Ketika dikejar, pelaku justru menambah kecepatan, sehingga petugas melepaskan tembakan peringatan. Setelah tembakan peringatan kedua, pelaku akhirnya menyerah, dan petugas langsung melakukan pemeriksaan serta penggeledahan pada pukul 00.03 Jumat dini hari.

Komitmen TNI AL dan KKP

Sandy menegaskan bahwa TNI AL akan selalu bersinergi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk memberantas penyelundupan BBL. Kedua instansi tersebut juga sudah menjalin kerja sama terkait pemanfaatan teknologi dalam pemberdayaan BBL di dalam negeri. “Masyarakat yang membudidayakan diharapkan menjual BBL kepada koperasi yang telah ditunjuk oleh KKP sebagai Badan Layanan Umum,” ungkapnya.

Penangkapan ini menunjukkan komitmen TNI AL dan KKP dalam menjaga kelestarian sumber daya laut Indonesia dan mencegah kerugian negara akibat penyelundupan BBL. Dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan penyelundupan BBL dapat diminimalisir demi kesejahteraan ekonomi kelautan Indonesia. MK-mun

redaktur : Munawir Sani