Parameter Politik Indonesia Soroti Perkataan ‘Toxic’ Menko Marves, Siapa yang Dimaksud?

picec3787adceb5f0d5d54a897b3e7a65c8

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. (f: we)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Pernyataan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, mengenai “orang-orang toxic” yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, menyoroti ketidakjelasan siapa yang dimaksud dengan istilah tersebut. Menurut Adi Prayitno, istilah “toxic” bisa merujuk kepada siapa pun dalam konteks ini, karena tidak ada yang pasti mengenai identitas calon menteri yang dimaksud.

Adi menjelaskan bahwa secara umum, “toxic” bisa mengarah pada orang-orang yang dinilai merugikan pemerintahan. Ini bisa mencakup menteri yang tidak loyal kepada presiden, tidak pro rakyat, atau hanya bekerja untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya sendiri. Mereka yang menjadi “benalu” di dalam pemerintahan dan merusak citra presiden juga termasuk dalam kategori ini.

Namun, Adi menegaskan bahwa pernyataan Luhut tersebut bisa menyasar kepada siapa pun, karena tidak ada kejelasan mengenai siapa yang dimaksud. Sebelumnya, Luhut telah menyampaikan pesan kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto, untuk tidak membawa orang-orang “toxic” ke dalam pemerintahan, karena hal itu bisa merugikan jalannya pemerintahan.

Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “toxic” adalah pihak-pihak yang berpotensi menghambat jalannya program pemerintah. Namun, Jodi tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai siapa sosok “toxic” yang dimaksudkan oleh Luhut, menyebut bahwa pernyataan tersebut hanya sebagai saran. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani