IFRAME SYNC

Inilah Makna Tradisi Lompat Batu di Nias yang Jarang Diketahui

Lompat batu di nias

Tradisi lompat batu di Nias, Sumatera Utara.(foto/ist)

BATAM (marwahkepri.com) – Indonesia dikenal kaya akan keberagaman budaya dan tradisi yang memiliki pesona tersendiri.

Dari Sumatra Utara, kita akan mengulas salah satu tradisi mencolok, yaitu tradisi lompat batu dari Tanah Nias. Mari kita eksplor lebih dalam mengenai keunikan tradisi ini !.

Pulau Nias, terletak di sisi barat provinsi Sumatra Utara, menyimpan tradisi budaya yang memukau, terutama di bagian selatan pulau tersebut.

Hombo Batu atau lompat batu, sebagaimana dikenal dalam masyarakat Nias, awalnya merupakan tanda kedewasaan seorang pemuda, menandakan kematangan fisik.

Tradisi lompat batu khususnya populer di bagian selatan Nias, dengan situs Bawomataluo menjadi tempat terkenal untuk pertunjukan lompat batu.

Desa Bawomataluo mempertahankan keaslian budayanya, dari rumah adat hingga tarian perang, mencerminkan warisan megalitikum dan tradisi lompat batu.

Lompat batu adalah eksklusif bagi kaum laki-laki, menandakan kedewasaan, ketangkasan, dan keberanian. Melompati batu setinggi 2 meter dengan ketebalan 40 cm dianggap prestisius dan heroik.

Keberhasilan dalam melompat tidak hanya menjadi kebanggaan individu, tetapi juga keluarga dan seluruh desa. Upacara syukuran sederhana pun sering diadakan untuk merayakan prestasi ini, dengan menyembelih hewan sebagai ungkapan rasa terima kasih.

Proses latihan untuk lompat batu dimulai sejak usia dini, sekitar 7 tahun. Anak laki-laki berlatih dengan melompati tali, kayu, batu tiruan, atau objek lain dengan ketinggian yang meningkat seiring pertumbuhan mereka.

Meski telah berlatih keras, tidak sedikit yang mengalami cedera. Tradisi ini dianggap memiliki unsur magis, dimana keberhasilan melompat diartikan sebagai berkah dari roh leluhur dan para pelompat batu sebelumnya yang telah tiada.

Sebelum melompat, seseorang harus meminta izin kepada roh-roh leluhur atau pendahulu yang pernah melompati batu tersebut. Upacara ini bertujuan untuk menjaga keselamatan pelompat batu dan menghindari celaka.

Bagi yang merasa penasaran, kunjungi Desa Bawomataluo di Pulau Nias, Sumatra Utara. Selain menikmati pesona alam, Sobat juga dapat merasakan kehangatan tradisi dan budaya yang masih dijaga dengan erat.(*)

Redaktur : Munawir Sani

IFRAME SYNC
-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f