Melirik Potensi UMKM, Produk Turunan Kelapa Bernilai Ekonomis Tinggi

Kopra putih

Pengeringan kelapa untuk dijadikan komoditi kopra putih.(foto : int)

NATUNA (marwahkepri.com) – Kabupaten Natuna dikenal memiliki Sumber Daya Alam (SDA) berlimpah ruah sejak dahulu kala, tersebar mulai dari lautan hingga daratan.

Di bagian lautnya, Natuna dianugerahi berbagai potensi seperti perikanan serta harta karun berupa minyak dan gas bumi oleh sang pencipta.

Sementara di sisi darat, daerah perbatasan ini memiliki potensi pariwisata yang memukau mata dunia, hingga pertanian dan perkebunan yang sangat menjanjikan.

Selain menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau pegawai honorer di kantor pemerintah daerah, sebagian besar masyarakat lebih cenderung menjadi nelayan untuk sumber penghidupan.

Padahal, sebenarnya ada sektor lain yang dapat menjadi penyokong ekonomi walaupun Natuna merupakan daerah kepulauan. Salah satunya adalah sektor perkebunan kelapa.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) Natuna, luas tanaman perkebunan kelapa pada tahun 2021 mencapai 11.409 hektar, namun berkurang menjadi 9.716 hektar pada tahun 2022.

Sementara itu, produksi perkebunan kelapa pada tahun 2021 sebanyak 6.885 ton dan mengalami penurunan drastis pada tahun 2022 yakni hanya sebesar 61,70 ton.

Dengan potensi yang berlimpah, sejatinya bisa dimanfaatkan untuk membuka peluang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bagi masyarakat. Apalagi komoditi kelapa dikenal memiliki banyak produk turunan.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disperindagkopum) Natuna melalui Kabid Koperasi dan Usaha Mikro, Bina Sofania, menyampaikan, pihaknya mendata sebanyak 3.841 UMKM pada tahun 2022.

UMKM tersebut tersebar di 15 Kecamatan dengan rincian jenis usaha Perdagangan/Trade sebanyak 2.406, Jasa/service 1.138 dan Industri Kecil Menengah 297.

Namun sangat disayangkan, karena dari sekian banyak UMKM, hanya sebagian kecil pelaku usaha yang memanfaatkan potensi sumber daya kelapa.

Saat ini, sebagain besar masyarakat pemilik perkebunan lebih cenderung menjual kelapa bulat kepada tengkulak, dari pada harus  mengolahnya menjadi produk bernilai ekonomis lebih tinggi.

“Pemerintah kabupaten Natuna melalui Disperindag akan terus mendorong pelaku UMKM agar terus berkembang. Memang selama ini kita terkendala dalam pemasaran, karena biaya transportasi ke luar daerah sangat mahal,” ujarnya kepada Panji Kepri.

Bina mengakui, pelaku usaha yang memanfaatkan produk berbahan kelapa masih terbilang minim. Sebagian besar lebih tertarik menjual utuh dan mengolah menjadi komoditi kopra.

Kedepan, Disperindagkopum akan terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak agar UMKM Natuna lebih berdaya saing.  Dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Apabila digali lebih jauh, kelapa memiliki beberapa produk turunan bernilai ekonomis tinggi dan menjadi komoditi diekspor diantaranya :

Santan Kelapa

Santan kelapa termasuk salah satu turunan kelapa yang dihasilkan dari air parutan daging buah kelapa tua. Biasanya daging buah kelapa tua diparut, kemudian dibasahi terlebih dahulu sebelum diperas, untuk selanjutnya disaring dan diperoleh santan kelapa.

Santan kelapa termasuk salah satu bahan makanan merakyat, yang sudah dikenal di masyarakat Asia Tenggara, Karibia, Asia Selatan, hingga Amerika Selatan.

Susu Kelapa

Sebagian mungkin masih menganggap turunan kelapa ini kurang familiar, tapi sejak bermunculannya produk kemasan susu kelapa yang dijual di minimarket atau supermarket semakin yakin bahwa produk ini mempunyai nilai jual yang tinggi.

Rasanya yang gurih dan nikmat, membuat masyarakat langsung menyukai produk turunan kelapa ini.

Minuman Air Kelapa

Air kelapa berasal dari cairan yang terdapat di dalam buah kelapa hijau muda. Selain itu, air kelapa juga sebenarnya sudah lama terkenal di wilayah tropis, terutama di Pesisir Brasil, India, Kepulauan Pasifik, Caribbean, Afrika, hingga Asia Tenggara.

Turunan kelapa ini tak hanya bermanfaat untuk menghilangkan dahaga, tetapi juga menyehatkan bahkan sebagai penambah elektrolit dalam tubuh. Sehingga tak heran jika banyak dimanfaatkan untuk mengatasi dehidrasi akibat diare atau muntaber.

Minyak Goreng Kelapa

Minyak goreng kelapa asli sebenarnya termasuk komoditas ekspor paling besar sebagai hasil produk turunan kelapa. Sayangnya, minyak goreng kelapa asli di Indonesia sendiri bisa dibilang cukup jarang karena kebanyakan produk minyak goreng yang dijual berasal dari kelapa sawit.

Padahal manfaatnya lebih besar, karena produk turunan kelapa ini memiliki khasiat lain untuk Kesehatan kulit dan rambut. Adapun yang membuat langka dan mahalnya minyak goreng dari kelapa ini dikarenakan harus melewati 3 proses pengolahan minyak kelapa, yakni metode basah, metode ekspresi, hingga ekstraksi minyak menggunakan solvent.

Minyak Kelapa Murni (VCO)

Minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil adalah turunan kelapa yang juga mempunyai nilai tinggi dalam pasar ekspor. Bahkan permintaan pasar produk turunan kelapa ini semakin meningkat.

VCO mempunyai citra yang kuat dalam pasar ekspor, mengingat dikenal sebagai minyak sehat yang terbebas dari trans fatty acid dan mengandung lauric acid tinggi. Dimana trans fatty acid sendiri merupakan kandungan yang paling banyak dihindari karena berbahaya bagi Kesehatan.

Kelapa Kering Parut

Turunan kelapa lainnya adalah kelapa kering parut. Biasanya produk turunan kelapa ini dihasilkan pada bagian buah kelapa untuk kemudian diparut dan diolah melalui cara yang higienis.

Biasanya turunan kelapa ini banyak dimanfaatkan ke dalam berbagai macam produk makanan, baik itu krim kelapa, tepung kelapa, coconut chips, toasted coconut, hingga manisan kelapa.

Tepung Kelapa

Tepung kelapa merupakan salah satu produk turunan kelapa yang dihasilkan dari pengeringan daging buah kelapa, yang kemudian dihaluskan serta diproses secara higienis agar dapat dikonsumsi oleh manusia. Manfaat hasil turunan kelapa ini yaitu dapat dipakai untuk industri roti dan juga kembang gula.

Di pasaran sendiri, ada 2 jenis tepung kelapa, yaitu yang kadar minyaknya rendah dan kadar minyak tinggi. Sedangkan tepung kelapa dengan kadar minyak di atas 60% digolongkan ke dalam high fat desiccated coconut atau tepung kelapa kadar minyak tinggi.

Keripik Kelapa

Keripik kelapa termasuk salah satu produk pengolahan dari bubur kelapa. Dimana proses pembuatanannya yaitu bubur kelapa diolah menjadi butiran kecil yang berwarna putih, kemudian dikeringkan pada temperature tinggi.

Dalam tahap pemrosesan akhir, butiran tersebut kemudian disaring memakai saringan khusus lalu berubah menjadi bentuk keripik. Menariknya lagi turunan kelapa ini mengandung sumber vitamin, asam lemak omega dan mineral.

Sabut Kelapa

Sabut kelapa termasuk produk hasil samping dari aktivitas industri kelapa. Dalam sabut kelapa, terdapat gabus dan serat.

Sebenarnya salah satu turunan kelapa ini juga bernilai tinggi, karena bisa dimanfaatkan untuk bahan baku pengolahan tali atau pembuatan keset.

Dalam industri pertanian, salah satu turunan kelapa ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pembuatan pupuk organik. Hal ini tak lain karena sabut kelapa mempunyai unsur hara sekaligus mengandung mineral tinggi untuk tanaman.

Tak hanya itu, sabut kelapa juga sering dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan briket yang ramah lingkungan.

Tali Serat Kelapa

Tali serat kelapa termasuk salah satu produk olahan dari serat sabut kelapa. Tali ini terbuat dari serat sabut kelapa, yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan pembuatan sapu, atau jenis kerajinan lainnya.

Biasanya pembuatan produk turunan kelapa ini memerlukan mesin untuk pemintal tali. Mesin tersebut adalah mesin yang dipakai dalam pemintalan tali buah kelapa.

Arang Batok Kelapa

Arang batok kelapa termasuk salah satu turunan kelapa yang memiliki potensi untuk dijadikan sebagai bahan dengan kandungan karbon aktif. Pemakaian karbon aktif saat ini sedang tren, oleh sebab itu pemanfaatannya bisa dijumpai di berbagai bidang industri, seperti industri obat-obatan, makanan, sabun, dan industri kecantikan.

Namun diantara produk diatas, diantaranya yang paling banyak diekspor diantaranya Desiccated Coconut, Coconut Oil, Kopra, coconut charcoal, gula semut, cocopeat, cocofiber, santan dan produk lainnya.

Pada usianya yang ke 24 tahun, sudah saatnya Pemerintah kabupaten Natuna bergerak lebih cepat dengan cara memanfaatkan potensi di daerah.

Natuna harus berkaca dari daerah lain, yang berhasil menggerakkan roda perekonomian dengan mengandalkan produk turunan kelapa.

Di Sulawesi Utara misalnya, pada tahun 2021 karantina pertanian Manado, mencatat produk turunan kelapa dengan nilai ekspor hingga Rp 4 triliun.

Produk turunan kelapa tersebut berupa kopra, minyak kelapa mentah, minyak kelapa, dan bungkil kelapa.

Natuna sebagai daerah terdepan yang berbatasan langsung dengan sejumlah negara Asean, tentu saja memiliki potensi lebih dalam perdagangan.

Namun untuk mencapai itu semua, dibutuhkan komitmen bersama antara pemerintah, pengusaha, hingga masyarakat pemilik perkebunan.MK-nang

Redaktur : Munawir Sani

-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f