Kepala BMKG: Suhu Panas di Indonesia Mencapai 40 Derajat Celsius, Ini Penyebabnya
Jakarta (Marwahkepri.com) – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa suhu panas di Indonesia diperkirakan akan mencapai puncaknya hingga mencapai 40 derajat Celsius. Kondisi ini sedang diselidiki untuk mengetahui penyebabnya.
Menurut Dwikorita, peningkatan suhu ini terkait dengan cuaca panas yang sedang melanda beberapa wilayah Indonesia, terutama selama musim kemarau.
Selain itu, tren peningkatan suhu juga teramati secara global, yang sebagian besar dipicu oleh perubahan iklim.
“Kami memprediksi bahwa hingga Oktober, suhu udara permukaan di Indonesia dapat mencapai 40 derajat Celsius,” ungkap Dwikorita dalam program CNN Indonesia Connected pada Jumat (6/10).
Namun, ia menjelaskan bahwa saat ini, menurut catatan BMKG, suhu di kawasan Jabodetabek berada dalam kisaran 35-37,5 derajat Celsius.
Dwikorita melanjutkan dengan menjelaskan bahwa ada setidaknya dua faktor yang berperan dalam meningkatnya suhu ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia.
Faktor-faktor tersebut mencakup kemarau kering yang disebut El Nino dan perubahan posisi semu Matahari.
Menurut Dwikorita, salah satu dampak dari El Nino adalah berkurangnya pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
“Karena kurangnya awan hujan, sinar matahari langsung mengenai permukaan Bumi tanpa adanya penghalang awan hujan,” jelasnya.
Selain itu, fenomena perubahan posisi semu Matahari di beberapa wilayah Indonesia, terutama di sekitar khatulistiwa, juga berkontribusi pada peningkatan intensitas penyinaran matahari.
“Inilah yang meningkatkan intensitas penyinaran, selain itu, suhu panas juga dipengaruhi oleh tingkat kelembaban udara yang relatif rendah saat ini dan pengaruh angin yang kadang-kadang stagnan, yang semuanya berdampak pada peningkatan suhu,” tambahnya.
Meskipun demikian, Dwikorita menegaskan bahwa puncak dari fenomena suhu panas ini diperkirakan akan berakhir hingga akhir Oktober, ketika Indonesia akan memasuki musim penghujan.
“Prediksi kami adalah bahwa kemarau ini akan berakhir di sebagian besar wilayah Indonesia pada akhir Oktober. Selanjutnya, secara perlahan kita akan memasuki musim penghujan,” katanya.
Sebelumnya, BMKG juga telah menjelaskan mengapa beberapa daerah di Indonesia merasakan suhu yang lebih tinggi dari perkiraan suhu yang ada.
Suhu panas yang intens ini terjadi sebagai akibat dari fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) selama musim kemarau.
“Selama seminggu terakhir, beberapa wilayah di Indonesia mengalami suhu panas yang cukup ekstrem pada siang hari,” ujar Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, dalam pernyataannya beberapa waktu lalu.(mk/cnn)