Polisi Benarkan Uang yang Didapat Pedagang di Pasar Jodoh Palsu
BATAM (marwahkepri.com) – Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Budi Hartono mengaku pihaknya telah melakukan pengecekan terkait pedagang di Pasar Tos 3000 Batam diduga mendapatkan uang palsu.
Hasilnya, uang yang didapat pedagang itu disebut secara kasat mata palsu.
“Hasil pengecekan diduga uang tersebut palsu. Secara kasat mata memang demikian jika dibandingkan dengan uang asli,” Kata Kompol Budi, Jumat (6/10/2023).
Budi menyebut pedagang yang mendapatkan uang tersebut juga telah dimintai keterangan. Dari hasil penyelidikan, pihaknya mengaku masih minim petunjuk terkait siapa pelaku yang mengedarkan uang tersebut.
“Minim petunjuk siapa yang memberikan atau membelanjakan uang diduga palsu itu. Pada lokasi pasar juga minim CCTV sehingga menjadi hambatan mengetahui orang yang membelanjakan uang diduga palsu itu,” ujarnya.
“Pedagang yang mendapatkan uang palsu itu juga tak mengetahui rinci ciri-ciri orang yang membelanjakan uang tersebut. Karena memang kondisi pasar ramai,” tambahnya.
Budi menyebut uang diduga palsu sejumlah Rp 500 ribu itu telah disita dari pedagang tersebut. Polisi nantinya akan melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia.
“Nanti kita tanyakan ahlinya yakni Bank Indonesia terkait keasliannya. Yang tersebut pecahan Rp 100 ribu sebanyak 5 lembar. Untuk proses saat ini masih lidik. Temuan masih di satu lokasi untuk uang diduga palsu itu,” ujarnya.
Budi mengimbau kepada masyarakat bila menemukan atau mendapatkan uang yang diduga palsu agar berkoordinasi dengan pihaknya. Hal itu guna memudahkan penyelidikan kepolisian.
“Jika ada temuan masyarakat di tempat lain terkait uang di duga palsu bisa melapor ke kepolisian terdekat. Untuk memudahkan penyelidikan kepolisian,” ujarnya.
Sebelumnya, viral di media sosial pedagang di Pasar Tos 3000, Jodoh mendapatkan uang palsu. Pada video berdurasi 53 detik itu, seorang pedagang mengaku mendapatkan uang palsu sebesar Rp 500 ribu.
“Kepada warga Batam, Jodoh sekitarnya. Telah beredar uang palsu,” kata pedagang tersebut sambil menunjukkan uang diduga palsu tersebut. MK-mun
Redaktur: Munawir Sani