Fenomena Matahari di Atas Ka’bah, Momentum Langka Kalibrasi Arah Kiblat dengan Akurasi Ilmiah

1715728904

Ilustrasi. (f: net)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Umat Islam di Indonesia bagian barat dan tengah mendapatkan kesempatan langka untuk menyelaraskan kembali arah kiblat secara akurat. Pasalnya, Matahari tengah melintasi tepat di atas Ka’bah di Mekkah pada tanggal 26 hingga 30 Mei 2025 pukul 16.18 WIB.

Fenomena ini, yang disebut sebagai Istiwa A’zham, terjadi dua kali dalam setahun, dan menjadi acuan alamiah dalam menentukan arah kiblat secara presisi — memadukan antara sains astronomi dan keimanan.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), momen serupa akan kembali terjadi pada 14-18 Juli 2025 pukul 16.27 WIB.

“Ayo cek kembali arah kiblatmu, kesempatan ini hadir pada tanggal 26-30 Mei 2025,” tulis BMKG lewat akun Instagram resminya, @infobmkg.

Bagaimana Cara Menentukan Kiblat saat Istiwa A’zham?

Berikut langkah-langkah yang direkomendasikan BMKG:

  1. Sesuaikan Waktu

  2. Siapkan Alat Vertikal

    • Gunakan benda tegak lurus seperti tongkat, tiang, atau dinding bangunan di atas permukaan tanah yang datar.

  3. Mulai Kalibrasi

    • Lakukan pengamatan mulai 5 menit sebelum hingga 5 menit setelah pukul 16.18 WIB.

  4. Tentukan Kiblat

    • Perhatikan arah bayangan yang terbentuk. Tarik garis dari ujung bayangan ke dasar benda tegak, dan arah itulah arah Ka’bah yang akurat.

Makna Spiritual dan Edukasi

Lebih dari sekadar fenomena astronomi, peristiwa ini menjadi sarana edukasi umat untuk mengoreksi arah kiblat secara tepat, baik di rumah, masjid, hingga musala. Di era digital dan urbanisasi yang cepat, tidak sedikit bangunan ibadah yang arah kiblatnya meleset akibat orientasi lahan atau kesalahan alat ukur konvensional.

Bagi umat Islam, meluruskan arah kiblat bukan sekadar simbol geografis, tetapi bentuk penghambaan yang penuh kesadaran — menghadap tempat yang sama, dalam kekhusyukan yang sama, dari mana pun berada. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani