DP3AP2KB Natuna Gencar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

86b421a9-0012-497b-ac2c-bd96d7f6d3cd

DP3AP2KB Kabupaten Natuna, melalui Bidang PPA melakukan sosialisasi terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak di Ruang Rapat Kantor Desa Ceruk Rabu (3/7/2024) pagi. (f: ist)

NATUNA (marwahkepri.com) – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Natuna melalui Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) terus melakukan sosialisasi terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kegiatan sosialisasi kali ini dilaksanakan di Ruang Rapat Kantor Desa Ceruk, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Rabu (3/7/2024) pagi.

Acara dibuka oleh Sekretaris Desa Ceruk, Banji, yang mengingatkan pentingnya mendidik anak sejak dini sebagai investasi bagi masa depan mereka. “Sekarang memang belum nampak, namun setelah mereka dewasa baru akan terlihat dampaknya,” ujarnya.

Kepala Bidang PPA Natuna, Yuli Ramadhanita, menekankan pentingnya koneksi antara orang tua dan anak untuk memastikan orang tua selalu mengetahui apa yang terjadi pada anak mereka. “Mirisnya, pelaku pelecehan dan kekerasan terhadap anak seringkali adalah orang-orang terdekat seperti orang tua, paman, bahkan guru sekolah dan guru ngaji,” ungkap Yuli.

Yuli juga menekankan perlunya orang tua mendengarkan anak-anak tanpa langsung menyalahkan mereka. “Tugas orang tua adalah meluruskan, bukan membandingkan dengan anak lain, karena pada dasarnya setiap anak itu hebat,” jelasnya.

Selain itu, Yuli menyarankan agar kekerasan dalam rumah tangga dihentikan demi kenyamanan anak di rumah. “Anak membutuhkan orang tua yang menjadi tempat teraman dan ternyaman. Orang tua harus bertanggung jawab dan mengajar dengan cara yang lemah lembut,” tambahnya.

Yuli juga menekankan pentingnya aturan dalam rumah untuk mendisiplinkan anak. “Orang tua harus tegas dalam menerapkan aturan di rumah, seperti tidak boleh keluar malam atau membatasi durasi bermain HP,” katanya.

Kanit PPA Polres Natuna, Daniel Hery, menambahkan bahwa kekerasan terhadap perempuan tidak hanya berupa fisik, tetapi juga kekerasan psikologis seperti berbicara kasar. “Pelaku kekerasan terhadap anak dan perempuan sering kali adalah orang terdekat,” ujar Daniel.

Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, staf desa, dan tamu undangan lainnya. Mereka diharapkan dapat bekerja sama untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak di Desa Ceruk dan sekitarnya. MK-nang

Redaktur : Munawir Sani