PM Nepal Bentuk Kabinet Transisi Antikorupsi Usai Protes Berdarah

nepal-pemerintahan-transisi-bentuk-kabinet-antikorupsi-1757996078080

Perdana Menteri Nepal Sushila Karki saat mengumumkan kabinet transisi di Kathmandu, Senin (15/9). (f: net)

KATHMANDU (marwahkepri.com) – Perdana Menteri Nepal, Sushila Karki, pada Senin (15/9) menunjuk tiga menteri baru untuk bergabung dalam pemerintahan transisi yang ditugaskan menggelar pemilu baru pada Maret mendatang. Langkah ini menyusul runtuhnya pemerintahan resmi setelah aksi protes berdarah pekan lalu.

Karki, perdana menteri perempuan pertama Nepal, mengangkat Kalman Gurung sebagai menteri energi, Rameshore Khanal sebagai menteri keuangan, dan Om Prakash Aryal sebagai menteri dalam negeri.

Perempuan berusia 73 tahun itu ditunjuk sebagai perdana menteri pada 12 September. Ia dikenal publik saat menjabat ketua Mahkamah Agung pada 2016–2017 dengan sikap tegas menentang korupsi.

Demonstrasi besar-besaran yang disebut sebagai protes Generasi Z menewaskan sedikitnya 72 orang dan melukai ratusan lainnya. Tentara sempat memberlakukan jam malam sebelum menyerahkan kendali kepada Karki untuk memimpin pemerintahan sementara.

“Kami di sini hanya enam bulan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dan menyerahkan tanggung jawab kepada pemerintahan berikutnya,” kata Karki. Ia menegaskan prioritas pemerintahannya adalah mengakhiri korupsi, membangun tata kelola yang baik, dan mendorong kesetaraan ekonomi.

Gelombang protes yang dimulai pada 8 September dipicu larangan singkat penggunaan media sosial, kemudian berkembang menjadi gerakan menentang korupsi, kemiskinan, dan gaya hidup mewah anak-anak pejabat. Massa menyerang gedung parlemen, kantor presiden, Mahkamah Agung, dan sejumlah bisnis keluarga elit sebelum tentara turun tangan.

Situasi baru mereda setelah tercapai kesepakatan antara demonstran, tentara, dan presiden untuk membentuk pemerintahan transisi di bawah kepemimpinan Karki. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani

Leave a Reply