Bazaar Merah Putih Siap Meriahkan HUT ke-80 RI di Natuna, Hadirkan Pangan Murah dan Kuliner UMKM

7931bd64-d3ae-438f-b8ba-556b6a0d5528

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Natuna, Wan Syazali ditemui di Pantai Piwang, Jumat (8/8/2025). (Foto: nang)

NATUNA (marwahkepri.com) – Dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten Natuna bersama berbagai instansi menggelar Bazaar Merah Putih yang akan berlangsung pada 17–18 Agustus 2025 di Alun-alun Pantai Piwang, Ranai.

Bazaar ini menjadi bentuk nyata sinergi lintas lembaga untuk menghadirkan pangan murah, sekaligus mendukung pelaku UMKM lokal di tengah fluktuasi harga kebutuhan pokok.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Pemkab Natuna, Polres Natuna, Perum Bulog, Dinas Ketahanan Pangan, Disperindag, serta didukung oleh organisasi wanita seperti PKK, Dekranasda, dan GOW.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Natuna, Wan Syazali, menyampaikan bahwa bazaar akan dibuka langsung oleh Bupati Natuna Cen Sui Lan, usai pelaksanaan apel HUT RI ke-80.

“Kolaborasi ini sebagai bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat. Apalagi menjelang kemerdekaan, semangat gotong royong perlu kita hidupkan kembali,” ujarnya, Jumat (8/8/2025).

Bazaar Merah Putih akan menyediakan pangan bersubsidi, antara lain Beras SPHP dan beras premium, minyak goreng, tepung terigu dan telur ayam.

Selain itu, kuliner khas daerah dari pelaku UMKM binaan Lanud RSA juga akan memeriahkan acara. Keterlibatan PKK, Dekranasda, dan GOW turut memperkuat peran perempuan dalam mendukung ketahanan ekonomi lokal.

“Ini ruang ekspresi bagi UMKM. Silakan UMKM lain bergabung, agar Pantai Piwang semakin meriah,” tambah Wan Syazali.

Kepala Disperindag Natuna, Marwan Syaputra, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengalokasikan subsidi Rp 25 juta untuk meringankan harga pangan. Contohnya, harga telur ayam per papan yang semula Rp 55.000 akan disubsidi Rp 5.000.

“Kami masih finalisasi jumlah komoditas bersama Polres, Bulog, dan distributor. Namun stok beras dalam kondisi aman,” jelasnya.

Untuk menjaga ketertiban, sistem kupon akan diberlakukan guna menghindari antrean panjang dan penumpukan massa.

Meskipun terdapat keterbatasan anggaran dari sejumlah dinas, semangat gotong royong antarlembaga menjadi kunci utama suksesnya acara ini. Dukungan diarahkan pada logistik, seperti tenda, pengepakan, dan transportasi lokal.

Bazaar akan digelar di dua tenda besar yang menampung seluruh aktivitas, mulai dari distribusi bahan pokok, sajian kuliner, hingga interaksi masyarakat dengan pelaku usaha kecil.

Bazaar Merah Putih bukan hanya kegiatan jual beli semata, melainkan simbol solidaritas dan pengabdian kepada rakyat. Di tengah tantangan ekonomi, inisiatif ini menjadi napas segar yang menunjukkan bahwa pemerintah hadir dan peduli.

Seperti semangat kemerdekaan itu sendiri, “kebebasan” juga berarti terbebas dari kesulitan hidup—dan itu dimulai dari keterjangkauan pangan. MK-nang

Redaktur: Munawir Sani