Transformasi Batam Lebih Modern, Pemko Dorong Pengembangan Sektor MICE

0a2336ca-4190-45b3-84a2-281596d563bb

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Amsakar Achmad, membuka Batam Investment Forum 2025 yang digelar di Balairungsari, BP Batam, Kamis (17/7/2025). (Foto: BP Batam)

BATAM (marwahkepri.com) – Pemerintah Kota Batam terus memperkuat komitmen dalam mendorong peningkatan investasi dan pengembangan sektor MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) sebagai salah satu pilar utama pembangunan daerah.

Langkah strategis ini merupakan bagian dari 15 program prioritas yang diusung oleh Wali Kota Batam, Amsakar Achmad dan Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra dalam upaya menjadikan Batam sebagai kota bisnis dan pariwisata berkelas dunia.

Batam dinilai memiliki keunggulan geografis karena berada di jalur perdagangan internasional dan berdekatan langsung dengan Singapura serta Malaysia. Kondisi ini semakin diperkuat dengan infrastruktur kota, mulai dari Bandara Internasional Hang Nadim, pelabuhan internasional, kawasan industri terintegrasi, hingga hotel berbintang.

Status Batam sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (FTZ) serta bagian dari Zona Ekonomi Khusus (SEZ) juga menjadi daya tarik tersendiri bagi investor. Terlebih lagi, dukungan regulasi dan kemudahan perizinan melalui sistem OSS (Online Single Submission) menjadikan proses investasi lebih efisien dan ramah bagi pelaku usaha.

Apalagi, tren pertumbuhan ekonomi Batam dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan perkembangan positif. Pertumbuhan ekonomi Batam terus melampaui angka nasional dan Provinsi Kepri. Tahun 2022, Batam tumbuh sebesar 6,48 persen, kemudian meningkat menjadi 7,04 persen pada tahun 2023, dan tercatat sebesar 6,69 persen pada tahun 2024.

Wali Kota Amsakar menjelaskan bahwa pengembangan sektor MICE bukan hanya soal peningkatan fasilitas dan infrastruktur, tetapi juga menjadi bagian dari transformasi ekonomi Batam ke arah yang lebih modern dan berkelanjutan.

“Kami menargetkan peningkatan nilai investasi lebih dari 10 persen per tahun, penciptaan 5.000 hingga 10.000 lapangan kerja baru, serta mendorong Batam masuk lima besar tujuan investasi asing langsung (FDI) di Indonesia,” ujar Amsakar.

Adapun faktor pendukung utama pengembangan sektor MICE meliputi regulasi yang pro-investasi, infrastruktur digital yang mendukung penyelenggaraan acara hybrid, aksesibilitas udara dan laut yang luas, serta ketersediaan SDM lokal yang kompeten, termasuk tenaga kerja berbahasa asing di sektor hospitality.

Pemerintah juga terus mendorong pembangunan infrastruktur fisik seperti hotel dan resort bertaraf internasional, pelebaran jalan, hingga penguatan transportasi umum. Tak hanya itu, insentif fiskal dan non-fiskal bagi investor, kemitraan dengan sektor swasta, serta pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja di bidang event management dan perhotelan terus digalakkan.

Dengan penguatan sektor MICE ini, Pemko Batam optimistis dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), memperluas kesempatan kerja, menggerakkan UMKM lokal, meningkatkan kunjungan wisatawan, serta memperkuat posisi Batam sebagai destinasi unggulan di kawasan Asia Tenggara. MK-mun

Redaktur: Munawir Sani