Gubernur Ansar Belum Terima Laporan Krisis Terapis di PLA Batam, Akan Tindaklanjuti

IMG_6138

Pusat Layanan Autis (PLA) Batam kini mengalami krisis tenaga terapis. (Foto: mun)

BATAM (marwahkepri.com) – Pusat Layanan Autis (PLA) Batam kini mengalami kekurangan tenaga terapis. Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengaku belum menerima laporan terkait kondisi tersebut.

“Belum sampai ke saya laporannya,” ujar Ansar saat ditemui Jumat (11/7/2025).

Menanggapi keluhan orang tua siswa mengenai kekurangan terapis hingga munculnya iuran Rp 100 ribu untuk kegiatan, Ansar menyatakan akan segera mengecek persoalan itu.

“Nanti saya coba cek betul-betul, ya,” katanya.

Sebelumnya, sejumlah orang tua siswa mengeluhkan minimnya tenaga pengajar di PLA Batam. Kondisi ini telah dirasakan selama dua bulan terakhir.

“Saat ini hanya ada satu terapis. Sebelumnya ada tiga orang, tapi dua sudah lolos seleksi PPPK. Kalau satu lagi juga lolos, maka PLA tidak ada terapis sama sekali,” ungkap Rana, salah satu orang tua siswa, Rabu (2/7/2025).

PLA Batam sebelumnya memiliki lima orang staf, terdiri dari tiga terapis, satu tenaga administrasi, dan satu petugas kebersihan. Namun seluruhnya mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan setelah dilantik tidak lagi ditempatkan di PLA.

“Harusnya setelah lulus PPPK, mereka dikembalikan lagi ke PLA, karena memang dari awal ditugaskan di sana,” kata Rana.

Kekurangan tenaga tersebut berdampak besar terhadap layanan terapi bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Selain terapi yang terhenti, kebersihan dan aktivitas di PLA pun terganggu akibat kekurangan staf.

“Sekarang kotor di mana-mana. Dulu PLA menangani sampai 60 anak, sekarang tinggal 15 karena tidak ada terapis,” keluh Rana. MK-mun

Redaktur: Munawir Sani