Stok Beras Melimpah, Harga Masih Bergerak Naik

Stok Beras Melimpah, Harga Masih Bergerak Naik

Foto Istimewa.

JAKARTA (marwahkepri.com) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kenaikan harga beras di tingkat grosir dan eceran selama Mei 2025. Sementara itu, harga beras di tingkat penggilingan mengalami penurunan tipis secara bulanan, namun tetap meningkat secara tahunan.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa rata-rata harga beras di penggilingan pada Mei 2025 turun tipis 0,01% dibandingkan bulan sebelumnya, namun meningkat 2,37% dibandingkan Mei 2024.

“Secara kualitas, beras premium di tingkat penggilingan turun 0,35% secara bulanan (month to month/mtm), namun naik 0,01% secara tahunan (year on year/yoy). Sementara itu, beras medium naik 0,17% mtm dan 1,8% yoy,” kata Pudji dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (2/6/2025).

BPS mencatat harga rata-rata beras di penggilingan pada Mei 2025 sebesar Rp 12.733 per kilogram (kg), sedikit turun dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 12.734/kg.

Di tingkat grosir, harga beras mengalami kenaikan 0,05% mtm dan 2,07% yoy. Rata-rata harga beras di grosir mencapai Rp 13.735/kg, naik dari Rp 13.728/kg pada April 2025.

Kenaikan juga terjadi di tingkat konsumen. Harga beras eceran pada Mei 2025 tercatat sebesar Rp 14.784/kg, meningkat dari Rp 14.754/kg di bulan sebelumnya. Secara bulanan terjadi inflasi sebesar 0,20%, dan secara tahunan inflasi sebesar 2,46%.

“Data ini mencakup rata-rata harga beras dari seluruh wilayah Indonesia, termasuk berbagai jenis kualitas beras,” ujar Pudji.

Cadangan Beras Pemerintah Capai Rekor Tertinggi

Di sisi lain, pemerintah mencatatkan pencapaian bersejarah dalam pengelolaan stok pangan nasional. Untuk pertama kalinya sejak berdirinya Perum Bulog pada 1969, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menembus angka 4 juta ton.

Per Kamis, 29 Mei 2025 pukul 21.41 WIB, serapan setara beras oleh Bulog telah mencapai 2.407.257 ton, sehingga total stok nasional mencapai 4.001.059 ton. Angka ini menjadi simbol keberhasilan kolaborasi nasional dalam memperkuat ketahanan pangan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam capaian tersebut.

“Saya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh petani Indonesia, Komisi IV DPR RI, TNI, Polri, Kejaksaan, kepala daerah, Dinas Pertanian, PIHC, Perum Bulog, akademisi, pelaku usaha penggilingan, penyuluh pertanian, dan media. Ini kerja kolaboratif yang luar biasa,” ujarnya, Jumat (30/5/2025).

Amran juga menyebut keberhasilan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong terobosan strategis melalui Instruksi Presiden (Inpres) untuk memperkuat produksi dan mendukung petani nasional. Mk-dtc

Redaktur: Munawir Sani