Kabupaten Lingga Wujudkan Posyandu Inklusif, Kesehatan dan Pendidikan Jalan Bersama

LINGGA (marwahkepri.com) – Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Ketua Tim Pembina Posyandu (TP Posyandu) Kabupaten Lingga, Maratusholiha Nizar, memimpin langsung rapat lanjutan TP Posyandu Kabupaten Lingga yang digelar di Ruang Rapat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Senin (2/6/2025).
Agenda utama dalam pertemuan tersebut adalah membahas dan menyusun Rencana Kerja Tim Pembina Posyandu Kabupaten Lingga Tahun 2025. Rapat ini juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan PPKB dr. Bukit T.R. Gultom, Kepala Dinas PMD beserta jajaran, Kepala Puskesmas Daik, serta sejumlah undangan dari lintas sektor terkait.
Dalam kesempatan itu, Maratusholiha menegaskan bahwa Posyandu di era saat ini tidak lagi hanya berfokus pada layanan kesehatan semata, tetapi telah berkembang menjadi wadah terpadu yang juga menyentuh sektor pendidikan anak usia dini.
“Saat ini, Posyandu tidak hanya membahas soal kesehatan saja. Ada enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang harus kita perhatikan, salah satunya adalah pendidikan. Ke depan, akan dibentuk Satuan PAUD Sejenis (SPS) yang akan dikelola dan diajar langsung oleh kader Posyandu. Sebagai tahap awal, kita akan laksanakan program ini di Desa Mentuda, Kecamatan Lingga,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara dinas teknis dan para pemangku kepentingan lainnya agar setiap program Posyandu dapat berjalan sinergis, terarah, dan berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan PPKB, dr. Bukit T.R. Gultom, memaparkan bahwa pihaknya telah menetapkan 15 program strategis dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Tahun 2025. Program tersebut bertujuan untuk memperkuat layanan kesehatan masyarakat secara menyeluruh, khususnya bagi kelompok rentan seperti ibu, anak, remaja, dan lansia.
Adapun 15 program tersebut meliputi: Pelayanan kesehatan ibu dan anak, Pelayanan kesehatan remaja, Pelayanan kesehatan lansia, Pelayanan imunisasi, Pemberian vitamin A untuk bayi dan balita, Pelayanan keluarga berencana (KB), Penyuluhan dan konseling kesehatan, Pelatihan kader kesehatan, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Pengembangan minat remaja.
Kemudian, Pelaksanaan kelas ibu balita, Pemantauan tumbuh kembang dan imunisasi anak, Pencegahan dan penanggulangan diare, Pelayanan untuk Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) serta Penanggulangan TBC dan penyakit menular lainnya.
“Permasalahan kesehatan bukan hanya urusan pemerintah semata, tapi juga tanggung jawab kita semua. Kami dari Dinas Kesehatan bersama Pemerintah Kabupaten Lingga sudah dan terus berupaya melakukan edukasi serta intervensi. Namun, partisipasi aktif masyarakat tetap menjadi kunci utama keberhasilan,” tegas dr. Bukit.
Rapat koordinasi ini menjadi momentum strategis untuk menyatukan visi dan langkah dalam penguatan peran Posyandu sebagai garda terdepan pelayanan dasar masyarakat. Dengan pendekatan integratif dan kolaboratif, diharapkan pelayanan Posyandu ke depan dapat lebih maksimal, tidak hanya dari sisi kesehatan, tetapi juga dalam membangun pondasi pendidikan usia dini yang berkualitas. (mk/willy)