Menkes: Penyakit yang Sering Muncul Saat Mudik Lebaran

Menkes Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Istimewa)
JAKARTA (marwahkepri.com) – Sebagai upaya memastikan kesehatan dan keselamatan pemudik selama arus mudik Lebaran 2025, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang mendirikan Pos Pelayanan Kesehatan di Rest Area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek. Posko ini beroperasi mulai 25 Maret hingga 7 April 2025.
Sebanyak 130 tenaga kesehatan dikerahkan untuk bertugas dalam tiga shift bergiliran. Hingga 25 Maret 2025, sebanyak 198 pemudik telah memanfaatkan layanan ini, mayoritas untuk penyuluhan kesehatan, pemeriksaan tekanan darah, serta penanganan keluhan seperti influenza dan nyeri otot.
Gangguan Kesehatan Umum Selama Mudik
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa beberapa gangguan kesehatan yang sering dialami pemudik meliputi influenza, hipertensi, nyeri kepala, dan nyeri otot. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan sebelum makan dan menggunakan masker jika merasa kurang sehat.
“Kalau nyeri kepala, nyeri otot, ada tukang pijatnya, baik yang manual maupun elektronik. Jadi kalau ada yang sakit, bisa langsung dilayani di sini. Terima kasih buat para penyedia layanan,” ujar Menkes saat meninjau Rest Area KM 57, Rabu (26/3/2025), dikutip dari laman Kemenkes RI.
Menkes juga mengingatkan pemudik untuk memeriksakan kesehatan secara gratis sebelum berangkat atau di pos kesehatan selama perjalanan.
“Jangan lupa cek kesehatan gratis. Itu hadiah dari Pak Presiden. Bisa dilakukan sebelum berangkat atau kalau kepepet, bisa dilakukan di sini juga,” tambahnya.
Pentingnya Istirahat bagi Pengemudi
Selain masalah kesehatan, Menkes menyoroti kecelakaan lalu lintas sebagai salah satu risiko terbesar selama mudik Lebaran. Ia mengimbau agar pengemudi beristirahat setiap lima jam perjalanan untuk mencegah kelelahan yang dapat mengurangi kewaspadaan dan meningkatkan risiko kecelakaan.
“Kesalahan itu bisa kita hindari asalkan supirnya setiap 5 jam istirahat 15 sampai 30 menit. Di seluruh dunia juga begitu. Kalau tidak, supirnya nanti akan fatigue, dia lupa stretching, dia kurang waspada, lalu kecelakaan. Itu disebabkan oleh supirnya, jarang sekali karena penumpangnya,” jelasnya.
Dengan adanya pos kesehatan ini, diharapkan pemudik dapat menjalani perjalanan dengan lebih aman dan sehat, serta menekan angka kecelakaan akibat kelelahan atau gangguan kesehatan. Mk-dtc
Redaktur: Munawir Sani