Dua Masakan Tradisional Masuk Daftar Makanan Terburuk Dunia 2025 Versi Taste Atlas

Ilustrasi Foto.
JAKARTA (marwahkepri.com) – Dua makanan khas Indonesia, Tinutuan dan Paniki, masuk dalam daftar makanan dengan peringkat terburuk di dunia tahun 2025. Daftar ini dirilis oleh Taste Atlas, sebuah platform panduan kuliner berbasis di Kroasia yang mengulas makanan tradisional, restoran autentik, dan hidangan khas berbagai negara.
Tinutuan (Peringkat ke-16, 2,3/5)
Tinutuan, yang dikenal juga sebagai bubur Manado, merupakan makanan khas Sulawesi Utara. Hidangan ini terbuat dari campuran beras, bayam, labu kuning, singkong, jagung, dan berbagai sayuran lainnya yang dimasak hingga menjadi bubur. Biasanya, tinutuan disajikan bersama ikan asin dan sambal.
Awalnya, hidangan ini dikenal sebagai bubur vegetarian, tetapi di beberapa kesempatan, ditambahkan ikan atau daging. Tinutuan sering dikonsumsi sebagai menu sarapan pagi. Dalam daftar Taste Atlas, tinutuan menempati peringkat ke-16 dengan skor 2,3 dari 5 bintang.
Paniki (Peringkat ke-36, 2,5/5)
Paniki adalah makanan tradisional asal Minahasa, Sulawesi Utara, yang menggunakan daging kelelawar sebagai bahan utamanya. Nama “paniki” sendiri berarti kelelawar dalam bahasa Minahasa.
Hidangan ini dibuat dengan cara memanggang kelelawar untuk menghilangkan bulunya, kemudian membersihkan dan memotongnya. Daging kelelawar dimasak bersama santan, serai, daun kari, bawang, jahe, dan bumbu lainnya hingga matang. Biasanya, paniki disajikan bersama nasi putih. Di daftar Taste Atlas, paniki berada di peringkat ke-36 dengan penilaian 2,5 dari 5 bintang.
Lima Makanan dengan Peringkat Terburuk di Dunia 2025
Berikut adalah makanan dengan peringkat terendah di dunia menurut Taste Atlas:
- Blodpalt (Swedia dan Finlandia)
Pangsit berwarna cokelat tua terbuat dari tepung gandum atau jelai yang dicampur darah hewan, sering kali darah rusa kutub. Isian utamanya berupa bawang goreng dan daging babi cincang. - Bocadillo de Sardinas (Spanyol)
Roti lapis yang berisi ikan sarden kalengan, biasanya dilengkapi dengan paprika, tomat, selada, dan berbagai saus seperti mayones atau mustard. - Calskrove (Swedia)
Hidangan unik berupa piza calzone yang diisi dengan hamburger dan kentang goreng. - Angulas a la Cazuela (Spanyol)
Hidangan tradisional dari belut muda yang langka dan mahal, dimasak dengan bawang putih, cabai, minyak zaitun, dan garam. - Jellied Eels (Inggris)
Olahan belut khas Inggris yang direbus, kemudian didinginkan hingga menghasilkan jeli dari gelatinnya sendiri.
Kesimpulan
Meski masuk dalam daftar makanan terburuk, masakan seperti tinutuan dan paniki tetap menjadi bagian dari kekayaan kuliner Indonesia. Selera terhadap makanan bersifat subjektif dan mencerminkan tradisi serta budaya unik dari masing-masing daerah. Mk-tempo
Redaktur: Munawir Sani