Nokia: Kisah Kejayaan yang Berakhir di XR21

logo-baru-nokia-ditampilkan-di-ponsel-dengan-logo-nokia-di-layar-terlihat-pada-ilustrasi-foto-ini-pada-26-februari-2023-di-bru-1_169

Foto: Logo baru Nokia ditampilkan di ponsel dengan logo Nokia di layar, terlihat pada ilustrasi foto ini. Pada 26 Februari 2023 di Brussel, Belgia. (NurPhoto via Getty Images/NurPhoto)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Nokia, yang pernah mendominasi pasar ponsel global, kini mengakhiri perjalanan panjangnya dalam industri ponsel pintar setelah bertahun-tahun mengalami kemunduran. Pada puncaknya, perusahaan asal Finlandia ini menguasai hampir 40% pangsa pasar ponsel dunia, dikenal dengan daya tahan fisik ponsel dan baterainya yang luar biasa. Namun, serangkaian keputusan strategis yang terlambat dan perkembangan teknologi baru akhirnya membawa Nokia pada titik nadir.

Kejayaan yang Mempesona
Awalnya, Nokia dimulai sebagai bisnis pulp pada 1865 dan berevolusi menjadi pionir teknologi komunikasi. Di tahun 1987, mereka memperkenalkan ponsel pertama, Mobira Cityman, dan pada 1992, Nokia meluncurkan ponsel GSM pertama mereka, Nokia 1011. Seiring berjalannya waktu, Nokia tidak hanya menguasai pasar, tetapi juga menjadi ikon dunia ponsel, dengan peluncuran Nokia 1100 yang terjual lebih dari 250 juta unit. Hingga 2005, Nokia memimpin dengan pangsa pasar global 40% dan menjadi simbol kekuatan teknologi mobile.

Tantangan yang Tertunda
Namun, sejak Apple meluncurkan iPhone pada 2007, Nokia mulai menghadapi tantangan besar. Sementara Apple dan Android berkembang pesat dengan inovasi perangkat lunak, Nokia masih terjebak dalam pengembangan perangkat keras. Meskipun Nokia berusaha mengejar ketertinggalan dengan merilis ponsel layar sentuh dan smartphone, langkah-langkah ini dianggap terlambat dan tidak cukup untuk menghadapi iPhone dan ponsel berbasis Android.

Pada 2011, Nokia beraliansi dengan Microsoft, berharap sistem operasi Windows Phone dapat mengimbangi iOS dan Android. Namun, kerjasama ini justru memperburuk posisi Nokia, yang akhirnya diakuisisi oleh Microsoft pada 2014. Nilai pasar perusahaan merosot hingga 90% dalam waktu singkat.

Nokia Kini: Akhir Sebuah Era
Pada 2017, HMD Global memperoleh lisensi untuk merek Nokia dan mulai memperkenalkan smartphone berbasis Android. Meskipun beberapa model, seperti Nokia 6, mendapat sambutan hangat, upaya HMD untuk menghidupkan kembali nama besar Nokia gagal. Pada 2025, HMD secara resmi mengakhiri produksi ponsel pintar Nokia, dengan model terakhir mereka, Nokia XR21 Limited Edition, menjadi penanda berakhirnya kisah panjang Nokia dalam dunia ponsel pintar.

Sementara HMD mulai memasarkan ponsel dengan merek mereka sendiri, ini menandakan berakhirnya dominasi Nokia di pasar global. Nama Nokia kini hanya dikenang sebagai legenda ponsel di masa lalu. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani