Biden: Kebakaran Hutan Los Angeles Paling Parah dalam Sejarah California

Biden: Kebakaran Hutan Los Angeles Paling Parah dalam Sejarah California

kebakaran hutan Los Angeles. (GETTY IMAGES NORTH AMERICA/MARIO TAMA via AFP)

WASHINGTON DC – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut kebakaran hutan yang melanda Los Angeles saat ini sebagai yang terparah dalam sejarah negara bagian California. Dalam pernyataan resminya, Biden menjanjikan bantuan dana dan sumber daya federal tambahan untuk menangani bencana ini.

“Kebakaran ini adalah yang paling luas dan paling menghancurkan dalam sejarah California,” ujar Biden dalam pertemuan khusus dengan pejabat senior pemerintahan di Gedung Putih, seperti dilansir AFP, Jumat (10/1/2025).

Biden menggambarkan warga Los Angeles yang terjebak kebakaran sebagai “hidup dalam mimpi buruk”. Ia juga mengapresiasi keberanian petugas pemadam kebakaran yang bertaruh nyawa memadamkan api.

Menanggapi bencana ini, Biden membatalkan kunjungan kenegaraan ke Italia yang direncanakan pada Kamis (9/1) lalu dan memilih tetap berada di Washington DC untuk mengkoordinasikan bantuan pemerintah AS kepada California.

Kebakaran yang semakin meluas telah memaksa lebih dari 100.000 orang di Los Angeles mengungsi dan menghancurkan 1.500 bangunan.

Sheriff Los Angeles County, Robert Luna, menyebutkan bahwa sedikitnya lima orang tewas, meskipun khawatir masih banyak korban yang belum ditemukan.

Biden menegaskan bahwa pemerintah federal AS akan menanggung 100 persen biaya penanganan bencana selama 180 hari pertama, sesuai permintaan Gubernur California Gavin Newsom.

Biden juga telah mengerahkan 400 petugas pemadam kebakaran federal, 30 pesawat dan helikopter, serta menginstruksikan Pentagon untuk mengirimkan bantuan lebih lanjut berupa pesawat besar dan personel tambahan.

Wakil Presiden Kamala Harris, yang berasal dari California, menggambarkan kebakaran ini sebagai “apokaliptik” dan turut menyuarakan isu asuransi yang tidak lagi melindungi korban kebakaran.

Dalam kesempatan yang sama, Biden membantah tuduhan Donald Trump soal kekurangan air, menjelaskan bahwa pemadaman listrik yang meluas adalah penyebab utama kesulitan pemadaman kebakaran. Mk-detik

Redaktur: Munawir Sani