Lapas Batam Laksanakan Pembinaan Kemandirian di Bidang Perkebunan dengan Sistem Tumpang Sari

Salah satu warga binaan Lapas Batam sedang membersihkan area hasil perkebunan tumpang sari kacang panjang dan jagung. (f: mun)
BATAM (marwahkepri.com) – Lapas Batam melaksanakan kegiatan pembinaan kemandirian di bidang perkebunan dengan metode penanaman sistem tumpang sari.
Dalam program ini, tanaman kacang panjang dan jagung ditanam dalam satu bedengan secara bersamaan. Sistem tumpang sari ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan, mengurangi risiko kegagalan panen, dan menjaga kesuburan tanah.
Dengan tumpang sari, lebih dari satu jenis tanaman dapat tumbuh di lahan yang sama pada waktu yang bersamaan, memberikan manfaat seperti peningkatan hasil pertanian, penghematan penggunaan pestisida, herbisida, dan pupuk, serta peningkatan pendapatan petani.
Tanaman kacang panjang dapat berbunga pada usia 30 hari, dan pemanenan polong muda bisa dilakukan setelah tanaman berusia sekitar 45 hari. Sedangkan jagung dapat dipanen setelah 3-4 bulan sejak penanaman.
Kegiatan pembinaan kemandirian ini merupakan kelanjutan dari pelatihan keterampilan yang telah diberikan sebelumnya mengenai hortikultura dan tanaman pangan lainnya. Selain itu, kegiatan ini mendukung penuh ketahanan pangan, Asta Cita Presiden, serta 13 Program Akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Kegiatan ini dilaksanakan di area kebun branggeng Lapas Batam, dengan warga binaan sebagai peserta pembinaan dan petugas sebagai pengawas. Kalapas Batam sangat mendukung penuh kegiatan ini, dengan meningkatkan pengamanan dan pengawasan di area branggeng tembok yang ada di Lapas Batam. MK-mun
Redaktur : Munawir Sani