SKK Migas-KKKS Kepri Gelar Pelatihan untuk Mendukung Jurnalisme Digital Berkualitas

NATUNA (marwahkepri.com) – Dalam upaya memperkuat sinergi antara industri hulu migas dan media massa, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Kepulauan Riau menyelenggarakan pelatihan jurnalisme digital pada 7-8 Desember 2024 di Kabupaten Natuna.

Pelatihan ini menggandeng Tempo Institute untuk memberikan materi kepada jurnalis mengenai pemanfaatan teknologi digital dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat secara profesional dan berkualitas.

Mengusung tema “Kolaborasi Industri Hulu Migas Bersama Insan Media untuk Jurnalisme Berkualitas di Era Digital”, kegiatan ini diikuti oleh jurnalis lokal di Kabupaten Natuna. Program ini diprakarsai oleh sejumlah KKKS yang beroperasi di wilayah Kepulauan Riau, termasuk Medco E&P Natuna Ltd., Harbour Energy Indonesia, Star Energy (Kakap) Ltd., KUFPEC Indonesia (Anambas) B.V., dan West Natuna Exploration Ltd.

Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut, Yanin Kholison, menegaskan pentingnya kolaborasi antara industri migas dan media. Menurutnya, media merupakan jembatan yang menghubungkan informasi mengenai kontribusi industri hulu migas kepada masyarakat.

“Kami berharap melalui kolaborasi ini, informasi terkait peran dan kontribusi sektor hulu migas terhadap ketersediaan energi dan kesejahteraan masyarakat dapat tersampaikan dengan baik kepada publik,” ujar Yanin.

VP Relations & Security Medco E&P, Arif Rinaldi, menyampaikan apresiasi atas kontribusi para jurnalis di Natuna.

“Kolaborasi dengan media sangat penting, terutama di era digital di mana informasi dapat tersebar begitu cepat. Kami berharap pelatihan ini dapat mendukung terciptanya jurnalisme yang sehat, akurat, dan berimbang, khususnya terkait sektor migas,” kata Arif.

Pernyataan senada juga disampaikan oleh Community Investment Manager Harbour Energy, Andri Kristianto, yang menyoroti peran strategis wartawan dalam menyebarkan informasi edukatif terkait industri migas.

“Wartawan adalah elemen penting dalam menjadi katalisator perkembangan industri hulu migas. Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan bekal untuk menyampaikan informasi yang akurat dan positif tentang kontribusi besar industri migas, baik secara nasional maupun khusus di Kepulauan Riau,” tambah Andri.

Selain meningkatkan kompetensi para jurnalis, pelatihan ini juga bertujuan untuk memperkuat pemahaman masyarakat mengenai peran sektor hulu migas. Dengan dukungan media, industri migas berharap dapat lebih transparan dan memberikan edukasi kepada masyarakat, sehingga kontribusinya terhadap pembangunan daerah semakin diapresiasi.

Acara pelatihan ini mendapat antusiasme besar dari para peserta dan diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju penguatan hubungan antara industri migas dan media di era digital. MK-nang

Redaktur: Munawir Sani