Kementerian Pertanian Gandeng Investor Asing untuk Membangun Industri Susu Sapi di Indonesia

menteri-pertanian-mentan-andi-amran-sulaiman_169

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (Foto: Aulia Damayanti/detik.com)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan lima investor asing untuk membangun industri susu sapi di Indonesia. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa para investor ini berasal dari berbagai negara, seperti Qatar, Brasil, Amerika Serikat, dan Vietnam (TH Group). Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan produksi susu nasional dalam rangka mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung pemerintah.

Selama ini, sebagian besar kebutuhan susu Indonesia masih dipenuhi melalui impor. Dengan masuknya investasi asing ini, pemerintah berharap produksi susu nasional dapat bertambah secara signifikan sehingga Indonesia mampu memenuhi kebutuhan susu dalam negeri.

“Kami berkomitmen memberikan kenyamanan bagi para investor, khususnya di sektor pertanian. Kami akan mengawal langsung investasi ini dan berkoordinasi dengan kementerian terkait,” ungkap Amran dalam konferensi pers di Kementerian Pertanian.

Kementan telah menyiapkan lahan untuk para investor yang tertarik mengembangkan peternakan sapi perah di Indonesia. Lokasi yang disiapkan antara lain berada di Sulawesi Tengah, Kalimantan, dan Merauke. Pemerintah berharap proses investasi ini dapat berjalan tanpa hambatan dan memberikan berbagai pilihan lahan yang strategis.

Pemerintah juga merencanakan impor 1 juta ekor sapi perah secara bertahap mulai 2025 hingga 2029 untuk mencapai swasembada susu dan memenuhi target produksi susu nasional sebesar 8,5 juta ton pada tahun 2029. Tahap awal impor dijadwalkan pada 2025 dengan mendatangkan 200 ribu ekor sapi, kemudian akan bertambah setiap tahunnya hingga mencapai target 1 juta ekor pada 2029.

Kementan juga telah menerima komitmen investasi dari 53 perusahaan untuk mendukung pencapaian target tersebut. Program ini diharapkan dapat meningkatkan produksi susu secara signifikan dan mendukung pertumbuhan industri peternakan dalam negeri. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani