Presiden Prabowo Imbau Menteri Gunakan Mobil Lokal, Pindad Maung Siap Jadi Pengganti
Langkah ini menjadi bagian dari upaya Presiden Prabowo untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri. Salah satu model kendaraan yang diusulkan adalah Maung MV3 buatan PT Pindad, perusahaan BUMN yang dikenal dengan produksi kendaraan taktis dan senjata. Prabowo sendiri kerap menggunakan kendaraan jenis MV3 Garuda Limousine dari Pindad, dan ia berharap penggunaan kendaraan lokal ini dapat diikuti oleh para menteri serta pejabat eselon I di Kabinet Merah Putih.
Anggito Abimanyu menyatakan bahwa ia berencana segera menggunakan mobil Maung MV3 sebagai kendaraan dinasnya. “Pak Prabowo sudah meminta agar tidak ada lagi kendaraan impor untuk eselon I hingga menteri, mulai minggu depan. Ini luar biasa,” kata Anggito.
Menanggapi arahan tersebut, Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose, menyambut positif keputusan tersebut. Menurutnya, arahan ini memberikan kesempatan besar bagi PT Pindad dalam memperkuat industri otomotif nasional. “Ini adalah langkah nyata dari Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk mendukung industri dalam negeri. Kami akan menunggu tindak lanjut dari masing-masing kementerian terkait tata cara pengadaan mobil dinas ini,” ujar Abraham.
Hingga saat ini, pengadaan Maung sebagai mobil dinas masih dalam tahap pembahasan. PT Pindad saat ini tengah memenuhi permintaan kendaraan Maung untuk Kementerian Pertahanan, dengan kontrak sebanyak 4.000 unit yang mulai didistribusikan.
Maung MV3 sendiri adalah kendaraan taktis ringan 4×4 dengan mesin turbo diesel 2.200 cc yang mampu melaju hingga kecepatan 100 km/jam dengan jarak tempuh hingga 500 km. Kendaraan ini dapat menampung hingga 4 personel dan memiliki beberapa varian, termasuk untuk penggunaan VIP, komando, dan anti-drone. Bahkan, salah satu model khusus, Maung Popemobile, digunakan oleh Paus Fransiskus saat kunjungan apostoliknya ke Indonesia pada September 2024 lalu.
Dengan arahan ini, diharapkan penggunaan kendaraan dinas yang diproduksi dalam negeri dapat mendukung kemandirian industri otomotif Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada impor. MK-dtc
Redaktur : Munawir Sani