Matahari Memuncak: Siap-Siap untuk Aurora dan Badai Terkuat!
JAKARTA (marwahkepri.com) – Matahari kini berada dalam fase solar maximum, yaitu puncak dari siklus aktivitas magnetik Matahari yang diperkirakan akan berlangsung setidaknya selama satu tahun ke depan, menurut NASA dan NOAA.
Fase ini memicu meningkatnya frekuensi badai geomagnetik yang dapat menghasilkan aurora yang lebih sering terlihat di langit, seperti yang terjadi pada badai G4 di bulan Oktober dan badai G5 pada Mei lalu. Para ahli menyebutkan bahwa badai matahari kali ini bisa menjadi yang terkuat dalam dua dekade terakhir, bahkan mungkin dalam 500 tahun.
Lisa Upton, ilmuwan utama di Southwest Research Institute dan ketua Solar Cycle 25 Prediction Panel, menjelaskan bahwa fase solar maximum membawa peningkatan risiko badai geomagnetik. “Kami memperkirakan fase ini akan berlangsung selama enam bulan hingga satu tahun, dan mungkin lebih lama,” jelas Upton. Dengan demikian, kemungkinan besar akan ada lebih banyak badai geomagnetik intens dalam waktu dekat.
Aurora, yang terlihat sebagai cahaya hijau atau merah di langit, disebabkan oleh partikel bermuatan dari Matahari yang menghantam medan magnet Bumi. Saat Matahari berada di puncak aktivitas magnetik, kemungkinan badai geomagnetik yang kuat meningkat signifikan. Meski biasanya siklus Matahari berlangsung sekitar 11 tahun, siklus kali ini tampaknya akan lebih pendek, dengan dampak badai yang mungkin bertahan hingga tahun 2026.
Selain fase puncak yang lebih panjang, para ilmuwan juga memperkirakan bahwa badai geomagnetik yang kuat masih bisa terjadi bahkan setelah fase penurunan aktivitas Matahari dimulai. Bill Murtagh dari Space Weather Prediction Center NOAA menambahkan bahwa badai-badai geomagnetik di masa mendatang mungkin membawa aurora hingga wilayah yang lebih jauh ke selatan.
Aktivitas Matahari saat ini berada pada titik tertingginya dalam 23 tahun, dengan suar matahari X9 yang sangat kuat terdeteksi pada 3 Oktober. Suar ini merupakan yang terbesar dalam Siklus Matahari ke-25 sejauh ini, menunjukkan potensi dampak badai matahari yang lebih kuat dalam waktu dekat.
Mk-mun
Redaktur: Munawir Sani