Upaya Pemerintah Daerah Natuna Mengatasi Kenakalan Remaja

Pjs Bupati Natuna Dr. Rika Azmi. (Foto:istimewa)
NATUNA (marwahkepri.com) – Pemerintah Kabupaten Natuna telah melakukan beberapa upaya untuk mengatasi kenakalan remaja. Diantaranya yakni melaksanakan sosialisasi bahaya kenakalan remaja serta melakukan rapat koordinasi pencegahan kekerasan terhadap anak.
Pemerintah Kabupaten Natuna rutin melaksanakan sosialisasi bahaya kenakalan remaja khususnya kepada pelajar sekolah menegah atas (SMA). Hal ini disampaikan Pjs Bupati Natuna, Dr. Rika Azmi kepada media marwahkepri.com diruang kerjanya, Kamis (26/9/2024).
“Sosialisasi ini dilaksanakan bertujuan untuk mengedukasi pelajar terkait dampak, jenis dan cara menghindar dari perbuatan nakal atau tidak baik,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan sosialisasi ini penting diberikan sebab pelajar saat ini merupakan generasi penerus, jika karakter baik tidak dibentuk sejak dini akan berdampak buruk pada masa depan mereka dan daerah.
“Remaja adalah aset bangsa yang seharusnya dibina dan diarahkan menuju masa depan yang cerah. Kenakalan remaja merupakan fenomena sosial yang kian mengkhawatirkan. Jika remaja sampai salah memilih pergaulan serta terjerumus dengan aktivitas negatif tentunya akan berdampak negatif pula bagi masa depan,” terangnya.
Fakta menunjukkan bahwa perilaku menyimpang di kalangan remaja semakin beragam dan kompleks. Kenakalan remaja bisa meliputi berbagai macam perilaku, di antaranya merokok, minum alkohol, atau penyalahgunaan obat-obatan terlarang, melakukan tindakan kekerasan fisik atau verbal.
Selanjutnya perbuatan yang melanggar hukum seperti mencuri, merusak properti, minum-minuman keras atau terlibat dalam tawuran, melakukan perilaku seksual yang tidak sehat atau tidak bertanggung jawab.
Kenakalan remaja tidak hanya merugikan diri mereka sendiri, tetapi juga membawa dampak negatif bagi keluarga dan masyarakat luas.
Dr. Rika Azmi juga menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab kenakalan remaja diantaranya lingkungan keluarga, kurangnya pengawasan orang tua, pengaruh dari teman sebaya, pengaruh media dan teknologi, masalah ekonomi, serta ketidakpuasan diri atau merasa tidak percaya diri,
“Remaja yang merasa tidak puas dengan diri mereka sendiri atau tidak memiliki rasa percaya diri yang kuat cenderung mencari pengakuan atau perhatian dari orang lain melalui tindakan-tindakan yang melanggar norma sosial,” tandasnya.
Kenakalan remaja memiliki dampak negatif yang cukup signifikan, baik bagi diri remaja tersebut maupun bagi lingkungan sekitarnya.
Beberapa dampak tersebut antara lain, merusak hubungan sosial dan interpersonal remaja dengan keluarga, teman sebaya, dan masyarakat, menurunnya prestasi akademik dan peluang pendidikan yang lebih baik di masa depan serta berisiko menjadi korban atau pelaku kekerasan.
Dr. Rika menjelaskan bahwa cara mengatasi kenalakan remaja ini dengan membangun komunikasi yang baik antara orang tua atau wali.
“Berikan waktu untuk berbicara dengan remaja dan dengarkan pendapat dan masalah mereka dengan penuh perhatian. Jangan menghakimi atau mengkritik langsung, tetapi ajukan pertanyaan dan diskusikan solusi bersama,” sebutnya.
Kemudian memberikan konsekuensi yang jelas serta sanksi yang tegas jika batasan tersebut dilanggar. Cara lainnya yakni melibatkan remaja dalam kegiatan positif serta mendorong remaja untuk mengembangkan hobi atau bakat.
Terakhir Ia berharap upaya yang dilakukan pemerintah tersebut diatas tentu harus ada dukungan dan support dari masing-masing orang tua remaja agar kenakalan remaja dapat diatasi bersama.

Dikesempatan yang sama, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Natuna, Irlizar menyampaikan bahwa setiap kegiatan remaja dan apa yang mereka lakukan selama tidak mengganggu kenyamanan dan ketertiban, itu merupakan aktivitas yang wajar.
“Jika ada laporan dari masyarakat, pihaknya bertanggung jawab untuk menindak aktivitas remaja yang mengganggu ketenteraman masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsi Satpol PP,” sebutnya.
Selama ini upaya yang kami lakukan mengatasi kenakalan remaja dengan melaksanakan patroli dibeberapa titik tertentu. Beberapa titik yang rawan tersebut diantaranya batu datar, tempat tongkrongan yang sepi dan gelap seperti di bangunan gedung DPRD yang terbengkalai, bukit arai, masjid agung, serta tempat ngumpul yang ada wifi gratis, dan sekitaran jalan pering.
“Untuk membina para remaja bukan hanya tugas kami saja, tetapi yang paling berperan penting adalah orang tua serta pihak sekolah,” terang Irlizar saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (26/9/2024).
Irlizar menjelaskan bahwa patroli dibeberapa titik, untuk mencegah aksi balap liar, minum-minuman keras, serta aktivitas yang tidak wajar.
“Sering kami jumpai anak-anak remaja ini menggunakan jalan dibukit arai dan pering itu untuk kebut kebutan. Serta di batu datar yang dilakukan minum-minuman keras, buktinya setiap patroli kami menemukan wadah botol miras,” tandasnya.
Ketika melaksanakan patroli, pihaknya hanya melakukan pembubaran dan menyuruh pulang. Namun jika kedapatan mengonsumsi minumam keras dan melakukan hal yang tidak wajar, maka akan dibawa ke kantor untuk dilakukan pembinaan dengan memanggil orang tua.
“Kita tidak bisa menghentikan secara spontan. Untuk menangani kenakalan remaja ini kedepan perlu dilakukan kerjasama dengan pihak-pihak tertentu,” ucapnya.

Lebih lanjut, Irlizar menjelaskan bahwa kenakalan remaja ini sebagian besar dipengaruhi oleh pergaulan dan keinginan remaja untuk mengekspresikan diri.
“Dari segi persentase, hanya di bawah 10% remaja yang terlibat dalam pergaulan bebas. Sebagian besar hanya ikut-ikutan, ingin mengekspresikan gaya hidup dan hobi,” ujarnya.
Untuk mencegah kenakalan remaja, Irlizar menyarankan agar pemerintah dan masyarakat menyediakan wadah untuk menyalurkan hobi dan minat remaja.
“Misalnya, jika mereka hobi bermain game, kita bisa menyediakan arena permainan. Itu bisa membantu mengalihkan perhatian mereka dari kegiatan negatif,” katanya.
Selain itu, orang tua juga diimbau untuk lebih ketat dalam mengawasi anak-anak mereka, terutama terkait waktu keluar rumah.
“Orang tua harus bisa membatasi jam keluar anak-anaknya dan memastikan mereka pulang tepat waktu,” tegas Irlizar.
“InsyaAllah, kedepan kami akan terus meningkatkan waktu dan volume patroli serta cakupan wilayah yang lebih luas agar ketertiban di masyarakat tetap terjaga,” harap Irlizar. MK-Saida/ADV
Redaktur: Munawir Sani