IEU-CEPA: Kemendag Ungkap Alasan Negosiasi Antara Indonesia dan Uni Eropa Masih Terhambat

JAKARTA (marwahkepri.com) – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan bahwa negosiasi perjanjian kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement/IEU-CEPA) masih berlangsung alot. Hingga saat ini, belum ada kesepakatan terkait kebijakan dari kedua belah pihak.

“Ada beberapa isu terkait kebijakan yang masih belum diselesaikan. Kami terus mencari titik tengah yang benar-benar dapat diterima. Ini merupakan tantangan besar untuk menyelesaikan kepentingan masing-masing,” ujar Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono, dalam konferensi pers di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2024).

Djatmiko menyebutkan bahwa salah satu hambatan utama dalam proses perundingan adalah regulasi deforestasi Uni Eropa, atau European Union Deforestation Regulation (EUDR). Hingga kini, pemerintah Indonesia masih berupaya untuk meloloskan komoditas pertanian yang terhalang oleh regulasi deforestasi tersebut.

Meskipun demikian, terdapat komitmen untuk persetujuan dalam beberapa aspek, seperti penurunan tarif secara bertahap, serta kesepakatan mengenai perdagangan, investasi, dan transparansi.

“Terkait aspek teknis, sudah ada pembahasan yang menunjukkan kesamaan pandang, namun masih ada kebijakan yang belum selesai,” jelas Djatmiko.

IEU-CEPA telah diinisiasi sejak 2016, dan saat ini memasuki tahap perundingan yang ke-19, tanpa kepastian mengenai langkah selanjutnya.

“Soal kelanjutan negosiasi, itu tergantung kedua belah pihak. Saya tidak dapat menjelaskan lebih jauh di sini; kita harus menunggu hingga akhir bulan atau sebelum pergantian pemerintahan untuk melihat bagaimana situasinya. Kami perlu bersikap hati-hati agar dapat realistis dan pragmatis dalam mencapai kesepakatan,” tutup Djatmiko.

Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, menekankan bahwa Uni Eropa seharusnya tidak terus-menerus mengubah standar atau acuan mereka.

“Negosiasi IEU-CEPA kini sudah memasuki tahap ke-19, dan saya akan menegaskan bahwa jika Eropa terus mengubah aturan, akan ada batasnya,” tegas Airlangga. Mk-detik

 

Redaktur: Munawir Sani