Vihara Samudera Bhakti, Sakralitas Sejarah di Pulau Buluh yang Menguatkan Pariwisata Religi Batam
BATAM (marwahkepri.com) – Vihara Samudera Bhakti di Pulau Buluh, Kecamatan Bulang, Kota Batam, semakin menjadi destinasi wisata religi yang populer di kalangan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Dengan sejarah yang mengakar sejak tahun 1880, vihara ini menawarkan lebih dari sekadar tempat ibadah bagi umat Buddha. Keasriannya yang masih terjaga hingga kini menambah daya tarik spiritual dan historis di kawasan Kepulauan Riau.
Meski mengalami transformasi dengan penambahan dermaga dan fasilitas bagi pengunjung, para pengelola tetap berkomitmen menjaga orisinalitas bangunan serta nilai sejarahnya. Ornamen klasik pada atap dan tumpukan batu cadas yang berusia ratusan tahun, yang menjadi pondasi vihara, tetap tidak berubah.
“Kami selalu berupaya mempertahankan konsep awal vihara ini, agar nilai sejarahnya tetap terjaga,” ujar Dedi, penjaga vihara yang meneruskan tradisi dari orang tuanya.
Salah satu keunikan lain dari Vihara Samudera Bhakti adalah pohon Ketapang raksasa yang telah berumur lebih dari 100 tahun. Dengan diameter mencapai 1 meter dan tinggi 12 meter, pohon ini menjadi simbol ketahanan waktu di tengah bangunan vihara yang terus dipelihara. Pohon ini juga kerap menjadi pusat perhatian, terutama saat Cap Go Meh, di mana usianya yang mencapai 99 tahun pada perayaan tahun lalu dirayakan oleh umat Buddha.

Pada momen hari besar seperti Imlek dan Cap Go Meh, Vihara Samudera Bhakti ramai dikunjungi oleh ribuan pengunjung dari berbagai daerah, termasuk luar negeri seperti Singapura dan Tiongkok. Mereka tidak hanya datang untuk beribadah tetapi juga menikmati keindahan arsitektur dan suasana spiritual yang ditawarkan vihara ini.
Pulau Buluh sendiri, meski kecil, menyimpan sejarah besar bagi Batam. Berlokasi hanya sekitar 10 menit menyeberangi laut dari Pelabuhan Sagulung menggunakan boat pancung, pulau ini dulunya menjadi titik penting jalur kapal dari Singapura menuju Pulau Bintan. Dengan penduduk dari berbagai suku yang hidup berdampingan dalam harmoni, Pulau Buluh menambah keunikan pariwisata Batam.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, Guntur Sakti, mengungkapkan bahwa Pulau Buluh menjadi salah satu andalan destinasi wisata religi yang dapat mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara ke Batam.
“Bangunan bersejarah seperti Vihara Samudera Bhakti di Pulau Buluh diharapkan dapat menarik wisatawan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian warga setempat,” ujarnya.
Dengan perpaduan antara nilai sejarah, keindahan arsitektur, dan kekayaan spiritual, Vihara Samudera Bhakti semakin mengukuhkan posisinya sebagai destinasi utama wisata religi di Batam, yang memberi pengalaman berharga bagi para pengunjung yang ingin merasakan sakralitas sejarah dan harmoni budaya di Pulau Buluh. MK-tb
Redaktur : Munawir Sani