Pria yang Berlumuran Darah dan Pegang Pisau di Bandara Hang Nadim akan Dites Kejiwaannya

Polisi mengamankan seorang pria yang berlumuran darah dan memegang pisau dapur di terminal keberangkatan Bandara Hang Nadim Batam, Minggu (23/6/2024). (Foto: mun)
BATAM (marwahkepri.com) – Polisi mengamankan seorang pria yang berlumuran darah dan memegang pisau dapur di terminal keberangkatan Bandara Hang Nadim Batam, Minggu (23/6/2024). Pria tersebut akan menjalani tes kejiwaan karena memberikan keterangan yang berubah-ubah.
“Setelah diinterogasi, apa yang disampaikan berubah-ubah. Karena anak ini omongannya berubah-ubah, dia seperti depresi,” kata Wakasatreskrim Polresta Barelang, AKP Thetio Nardiyanto, Minggu (23/6/2024).
Thetio menyebut pihaknya akan memeriksakan kejiwaan AS pada hari berikutnya. Hasil pemeriksaan tersebut akan menentukan penyelidikan lebih lanjut atas kejadian ini.
“Besok Senin (24/6/2024) kita akan bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk cek kejiwaan. Nanti hasilnya akan menentukan perkembangan kasus tersebut,” ujarnya.
Menurut hasil pemeriksaan sementara, AS datang ke Bandara Hang Nadim Batam dengan membawa pisau untuk menyerahkan diri setelah menganiaya ibunya. Setelah diamankan oleh polsek bandara, AS mengaku baru saja menganiaya ibunya dan datang ke bandara untuk melapor ke polisi.
“Saat dilakukan pemeriksaan di Polsek Nongsa, AS mengaku nekat menganiaya ibunya karena mendapat bisikan. Akibat perbuatannya, ibunya mengalami luka di bagian jidat dan kepala belakang,” ungkap Thetio.
AS menjelaskan bahwa dia terbangun dari tidur dan mendengar bisikan yang membuatnya mengambil pisau dan menganiaya ibunya. Akibat penganiayaan tersebut, ibunya mengalami luka di jidat, di atas kepala, dan cakaran di leher.
Dalam keterangan lainnya, AS mengaku penganiayaan tersebut dilakukan karena bapaknya terlilit utang. Polisi masih mendalami keterangan pemuda tersebut.
“Pengakuannya, bapaknya punya utang dan sebagainya. Dengan keterangan yang berubah-ubah, kita akan lakukan pemeriksaan kejiwaan,” tambah Thetio.
Ibu AS yang menjadi korban penganiayaan telah membuat laporan ke Polresta Barelang. Untuk proses lebih lanjut, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan AS.
“Ibunya sekarang melaporkan ke Polresta Barelang mengenai KDRT terkait penganiayaan. Jika nanti ini diselesaikan secara kekeluargaan, bisa saja. Kalau dari orangtua tidak mau melanjutkan, akan diselesaikan secara kekeluargaan,” tutupnya. MK-mun
Redaktur: Munawir Sani