Pengelolaan Sampah di Natuna Kurang Maksimal, Ternyata ini Penyebabnya !

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Natuna, Ferizaldy, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis 28 Maret 2024.(Foto/Nang)
NATUNA (marwahkepri.com) – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Natuna, Ferizaldy, membeberkan alasan kurang maksimalnya pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sebayar.
Daya tampung di TPA Sebayar sebenarnya masih mencukupi dengan volume angkut sampah sebanyak 7-8 truk setiap hari. Lantas apa persoalannya ?.
Ferizaldy mengatakan, persoalan utama kurang optimalnya pengelolaan sampah di TPA Sebayar dikarenakan alat berat yang tersedia kurang memadai.
Saat ini pihaknya dibekali dua peralatan berupa 1 unit Beko dan 1 unit Loader. Namun kedua alat berat tersebut kondisinya sudah tua sehingga acap kali mengalami kerusakan.
“Kalau mengandalkan alat berat yang ada sekarang ini kerjanya tak maksimal. Kaya kejadian kemarin itu, sampah menumpuk, kita gak bisa gusur karena alat rusak,” ungkapnya.
“Mau tak mau truk pengangkut sampah bongkar di luar. Sebab, kalau kita paksakan masuk ke dalam, truknya bisa nyangkut tak dapat keluar,” timpalnya.
Sebenarnya, DLH sudah beberapa kali mengajukan pengadaan unit baru agar pengelolaan sampah lebih maksimal. Namun sampai tahun 2024 ini belum ada realisasinya.
Ferizaldy mengatakan, untuk pengadaan alat berat yang baru membutuhkan anggaran kurang lebih Rp 2 miliar. Hal ini dirasa lebih efektif ketimbang sering beli suku cadang atau perbaikan seadanya.
“Sebenarnya kalau urusan DLH ini banyak ke pusat. Tapi kita juga sudah usulkan melalui APBD Natuna, namun sampai sekarang belum ada,” ucapnya, lirih.MK-nang
Redaktur : Munawir Sani