Presiden Jokowi Ingatkan: Petani Sawit Diharapkan Tak Jual Buah Sawit dan CPO Langsung

277333459p

Petani selesai panen kelapa sawit. (f: industri.kontan)

SUMUT (marwahkepri.com) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya meningkatkan nilai tambah dalam industri kelapa sawit dengan memproduksi barang jadi dari hasil komoditas sawit. Hal ini disampaikannya saat meresmikan pabrik minyak makan merah di Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Kamis (14/3/2024).

Dalam upaya mendorong produksi minyak makan merah berbasis koperasi, pemerintah mengambil langkah untuk mendorong minyak makan merah sebagai alternatif minyak goreng yang diproduksi oleh industri-industri besar.

Minyak makan merah atau refined palm oil merupakan hasil proses penyulingan dari Crude Palm Oil (CPO). Berbeda dengan minyak goreng biasa yang dikenal dengan warna kuning, minyak makan merah memiliki karakteristik warna merah terang karena proses produksinya yang tidak melalui tahap penyulingan atau bleaching.

Jokowi menyoroti pentingnya hilirisasi produk sawit dengan mengubah Tandan Buah Segar (TBS) atau Crude Palm Oil (CPO) menjadi barang jadi, seperti minyak makan merah. Menurutnya, ini merupakan langkah positif untuk memberikan nilai tambah bagi petani sawit di dalam negeri, terutama yang sudah tergabung dalam koperasi.

Indonesia memiliki luas kebun kelapa sawit mencapai 15,3 juta hektar, di mana 40,5% di antaranya dimiliki oleh petani. Oleh karena itu, dengan adanya upaya hilirisasi ini, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani sawit.

Dalam upaya ini, Jokowi mengingatkan bahwa petani tidak akan merasakan dampak yang signifikan terhadap fluktuasi harga TBS karena hasilnya sudah diolah menjadi barang jadi, yakni minyak makan merah. Dengan demikian, harga TBS tidak akan naik dan turun secara signifikan karena semua hasil telah diolah menjadi produk jadi.

Pabrik minyak makan merah yang diresmikan oleh Jokowi ini memiliki kapasitas untuk mengolah 10 ton minyak sawit mentah (CPO) setiap hari, dan mampu menghasilkan sekitar 7 ton minyak makan merah setiap hari. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dorongan bagi industri hilirisasi produk sawit di Indonesia. MK-cnbc

Redaktur : Munawir Sani