Mantan PM Pakistan Dihukum Penjara Karena Menikah Langgar Syariat

mantan-perdana-menteri-pakistan-imran-khan-memberi-isyarat-saat-berbicara-dengan-reuters-selama-wawancara-di-lahore-pakistan-1_169

Mantan PM Pakistan, Imran Khan. (f: net)

PAKISTAN (marwahkepri.com) – Mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan, Imran Khan, dan istrinya, Bushra Khan, dihukum tujuh tahun penjara dan didenda. Partai Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), menyatakan bahwa keputusan pengadilan yang menyatakan pernikahan Khan dan Bushra pada tahun 2018 melanggar hukum adalah bentuk cemoohan terhadap proses hukum.

Reuters melaporkan bahwa vonis terbaru ini adalah yang ketiga kali bagi Khan dalam seminggu terkait kasus-kasus hukumnya. Semua ini terjadi menjelang pemilihan umum nasional yang akan digelar hari Kamis, di mana Khan telah dilarang untuk ikut serta.

Sebelumnya, Khan dihukum sepuluh tahun penjara karena membocorkan rahasia negara dan empat belas tahun penjara bersama istrinya karena menjual hadiah negara secara ilegal. Tim perwakilan Khan menyatakan akan mengajukan banding atas semua vonis tersebut.

Belum jelas apakah berbagai hukuman tersebut akan dilaksanakan secara bersamaan. Khan saat ini mendekam di penjara di Rawalpindi, sementara istrinya menjalani hukuman di rumah mereka di dekat Islamabad. Khan juga telah didiskualifikasi selama sepuluh tahun dari memegang jabatan publik.

PTI menegaskan bahwa persidangan yang terburu-buru dan kurangnya proses hukum yang memadai menimbulkan pertanyaan serius tentang integritas pemilihan yang akan datang.

Media lokal, ARY News, melaporkan bahwa keduanya juga didenda sebesar 500.000 rupee. Bushra Khan dituduh tidak menunggu masa ‘idah’, yang diamanatkan dalam hukum Islam, setelah menceraikan suaminya sebelumnya sebelum menikah dengan Khan.

Keluarga Khan menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar. Zulfi Bukhari, penasihat media Khan, menyatakan, “Berdasarkan saksi, bukti, hingga prosedur, kasus ini jelas palsu.”

Kasus ini muncul setelah mantan suami Bushra, Khawar Maneka, yang menikahinya selama sekitar tiga puluh tahun, mengajukan tuntutan pidana terhadap Khan.

Imran Khan sering menggambarkan Bushra sebagai pemimpin spiritualnya. Bushra, yang awalnya bernama Bushra Riaz Watto, mengubah namanya setelah menikah dengan Khan. Dia dikenal karena pengabdian pada tasawuf, suatu bentuk mistik Islam.

Informasi tentang bagaimana dan kapan Khan bertemu Bushra tidak jelas. Namun, mantan ajudan Khan, Aun Chaudhry, mengatakan bahwa Khan terkesan dengan spiritualitas Bushra.

Dua pernikahan Khan sebelumnya berakhir dengan perceraian. Dia telah berjuang melawan sejumlah besar kasus hukum sejak digulingkan dari jabatannya sebagai PM melalui mosi tidak percaya pada tahun 2022. Khan dan PTI-nya mengklaim bahwa tindakan keras terhadap mereka didukung oleh militer, yang mereka tuduh berselisih dengannya saat berkuasa.

Lebih lanjut, Khan telah menuduh bahwa pihak militer Pakistan terlibat dalam pemecatannya, dan NAB, lembaga antikorupsi yang mengadili Khan, dituduh melakukan penangkapan besar-besaran terhadap pendukung dan anggota partainya atas dukungan militer. Pihak militer membantah klaim tersebut. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani