Pada 2008, sebuah tim arkeolog menemukan lokasi tambang tembaga di Khirbat en-Nahas di Yordania, yang diyakini telah beroperasi pada abad ke-10 SM. Penggalian lanjutan di Situs 30, Lembah Timna, Israel, juga mengungkap kamp peleburan tembaga yang diyakini berdiri pada masa yang sama.
Pada penggalian terbaru di Slave’s Hill, Lembah Timna, arkeolog menemukan lusinan tungku peleburan tembaga serta artefak lainnya yang menunjukkan bekas pemukiman. Ini menegaskan bahwa kekayaan Raja Sulaiman sebenarnya berasal dari tambang tembaga, bukan emas seperti yang banyak diyakini sebelumnya.
Penemuan ini memberikan gambaran baru tentang kekayaan dan kebijaksanaan Raja Sulaiman dalam mengelola sumber daya alam pada zamannya. Tembaga menjadi logam berharga pada masa itu, dan keberhasilan Sulaiman dalam mengelolanya memberikan kontribusi besar terhadap kekayaan dan kekuasaannya. MK-dtc
Redaktur : Munawir Sani