Nokia Lepas Kepemilikan Mayoritas di TD Tech kepada Huawei dan Mitra Bisnis Baru

Nokia Lepas Kepemilikan Mayoritas di TD Tech kepada Huawei dan Mitra Bisnis Baru

Marwahkepri.com – Nokia, perusahaan telekomunikasi berbasis di Finlandia, telah menjual kepemilikan mayoritasnya di TD Tech, perusahaan yang sebelumnya dikelola bersama Huawei. Menurut laporan dari Yahoo.com, Nokia berhasil menemukan pembeli baru untuk mayoritas sahamnya di TD Tech.

Menurut perjanjian terbaru, Huawei akan mengendalikan TD Tech bersama dengan tiga perusahaan lainnya, termasuk Chengdu High-Tech Investment Group yang dimiliki oleh pemerintah, Chengdu Gaoxin Jicui Technology Co, dan perusahaan modal ventura Huagai. Kesepakatan ini mengakhiri kepemilikan bersama antara Nokia dan Huawei di TD Tech.

Sebelumnya, Nokia memiliki 51% saham di TD Tech, sementara Huawei memiliki 49%. Berdasarkan laporan dari State Administration for Market Regulation (SAMR), yang merupakan regulator di China, pangsa pasar Huawei dan TD Tech di industri ponsel pintar China saat ini berada di sekitar 10%. Ini merupakan penurunan dari angka 14% pada kuartal III/2023, menempatkan Huawei di peringkat kelima di belakang pesaing utamanya.

Menurut SAMR, Huawei dan TD Tech saat ini menguasai kurang dari 10% pasar ponsel pintar Tiongkok, tanpa memberikan batasan waktu spesifik. Pada kuartal ketiga tahun sebelumnya, Huawei sempat mencapai pangsa pasar 14%, namun sejak itu mengalami penurunan.

Data dari Counterpoint Research menunjukkan bahwa Huawei saat ini berada di belakang merek-merek seperti Honor, Oppo, Vivo, dan Apple di pasar ponsel pintar Tiongkok.

TD Tech, didirikan pada tahun 2005 sebagai perusahaan patungan antara Huawei dan Siemens, konglomerasi teknologi asal Jerman. Pada tahun 2007, Siemens melepaskan setengah sahamnya di TD Tech kepada Nokia.

Nokia kemudian membeli seluruh saham pada 2013, menjadi pemegang mayoritas saham. Terkenal dengan peralatan komunikasi nirkabelnya, termasuk peralatan jaringan 4G dan 5G, TD Tech beroperasi di lebih dari 100 negara dan melayani lebih dari 8 juta pelanggan industri.