Awas Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

jjk

Ilustrasi gelombang tinggi. (Foto: BPBD DIY)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah perairan Indonesia pada periode 15–18 Desember 2025.

Peningkatan tinggi gelombang dipicu oleh aktivitas Siklon Tropis Bakung dan Bibit Siklon Tropis 93S di Samudra Hindia.

Prakirawan BMKG, Ryan Putra Pambudi, menjelaskan Siklon Tropis Bakung terpantau berada di Samudra Hindia barat daya Lampung, sementara Bibit Siklon 93S berada di Samudra Hindia selatan Jawa Timur. Kedua sistem cuaca tersebut menyebabkan peningkatan kecepatan angin yang berdampak langsung pada kondisi gelombang laut.

“Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut hingga timur laut dengan kecepatan 4–20 knot, sedangkan di wilayah selatan bergerak dari barat daya hingga barat laut dengan kecepatan 6–25 knot,” kata Ryan dalam keterangan tertulis, Senin (15/12/2025).

BMKG mencatat kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga perairan Lampung. Kondisi tersebut memicu gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter di sejumlah perairan, antara lain Samudra Hindia barat Bengkulu, Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, serta perairan selatan Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan NTB.

Gelombang dengan ketinggian serupa juga berpeluang terjadi di Selat Karimata bagian utara, Laut Jawa bagian tengah, Selat Makassar bagian selatan, Laut Jawa bagian barat dan timur, Laut Sulawesi bagian timur, Laut Arafura bagian tengah, serta Samudra Pasifik utara Maluku, Papua Barat, Papua Barat Daya, dan Papua.

Sementara itu, BMKG memperingatkan potensi gelombang sangat tinggi dengan ketinggian 2,5 hingga 4 meter di Laut Natuna Utara. Kondisi tersebut dinilai berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

“Potensi gelombang tinggi dapat membahayakan aktivitas pelayaran,” ujar Ryan.

BMKG mengimbau nelayan untuk mewaspadai angin di atas 15 knot dan gelombang lebih dari 1,25 meter. Kapal tongkang diminta menghindari kondisi angin di atas 16 knot dan gelombang lebih dari 1,5 meter, sementara kapal ferry diingatkan waspada terhadap angin di atas 21 knot dan gelombang lebih dari 2,5 meter.

Adapun kapal besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar diimbau menghindari pelayaran saat kecepatan angin melebihi 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

“Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah pesisir diharapkan tetap waspada terhadap potensi gelombang tinggi,” pungkas Ryan. MK-mun

Redaktur: Munawir Sani