Soal Isu Kesepakatan Dagang RI-AS Batal, Pemerintah Buka Suara
Donald Trump. (f: getty)
JAKARTA (marwahkepri.com) – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian buka suara terkait isu potensi kegagalan perundingan kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) yang belakangan ramai diberitakan.
Perundingan tersebut merupakan kelanjutan dari kesepakatan penurunan tarif yang sebelumnya telah diumumkan oleh Pemimpin AS Donald Trump dan Presiden RI Prabowo Subianto pada Juli 2025.
Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto, membantah anggapan bahwa negosiasi berada di ambang kegagalan. Ia menegaskan seluruh proses perundingan masih berjalan.
“Perundingan dagang Indonesia dan Amerika Serikat masih berproses, tidak ada permasalahan spesifik dalam perundingan yang dilakukan, dinamika dalam proses perundingan adalah hal yang wajar,” kata Haryo, Rabu (10/12/2025).
Ia menambahkan, pemerintah Indonesia tetap berkomitmen melanjutkan perundingan dan berharap kesepakatan akhir dapat segera tercapai dan memberi keuntungan bagi kedua negara.
Isu potensi kegagalan perundingan ini sebelumnya dilaporkan oleh kantor berita Reuters, yang mengutip pernyataan seorang pejabat AS secara anonim. Pejabat tersebut menyebut Indonesia telah menarik kembali sebagian komitmen yang disepakati pada Juli lalu.
“Mereka mengingkari apa yang telah kita sepakati pada bulan Juli,” ujar pejabat AS tersebut.
Dalam kesepakatan awal, Indonesia disebut siap menghapus tarif atas lebih dari 99 persen produk asal AS serta mengurangi sejumlah hambatan non-tarif. Sementara itu, AS sepakat menurunkan tarif produk Indonesia menjadi 19 persen dari sebelumnya 32 persen.
Negosiasi teknis dilaporkan masih berlangsung untuk merampungkan detail implementasi perjanjian tersebut. Pemerintah Indonesia menegaskan tetap membuka ruang dialog lanjutan agar kesepakatan bisa tetap terlaksana secara seimbang. MK-dtc
Redaktur : Munawir Sani
