Latihan Darurat Penerbangan di Bandara Hang Nadim, Simulasikan Kecelakaan Airbus A320

e6550a14-da82-4908-acc5-5f05a92dd945

PT Bandara Indonesia Batam (BIB) menggelar latihan penanggulangan keadaan darurat penerbangan di Bandara Hang Nadim Batam, Selasa (2/12/2025). (Foto: mun)

BATAM (marwahkepri.com) – PT Bandara Indonesia Batam (BIB) menggelar latihan penanggulangan keadaan darurat penerbangan di Bandara Hang Nadim Batam, Selasa (2/12/2025).

Kegiatan dua tahunan ini dilaksanakan sesuai ketentuan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 140 Tahun 2015. Latihan serupa terakhir digelar pada 2023.

Direktur Operasi PT BIB, Anton Marthalius, mengatakan latihan bertujuan menguji kesiapan seluruh unsur bandara dalam menangani situasi darurat, mulai dari prosedur, komunikasi, hingga koordinasi lintas instansi.

“Kami menguji prosedur dalam Airport Emergency Plan, memastikan komunikasi, koordinasi, dan komando berjalan baik, serta kesiapan personel dan fasilitas,” ujar Anton.

Latihan ini diikuti seluruh pemangku kepentingan bandara, termasuk airlines, AirNav, ground handling, CIQ, TNI–Polri, SAR, Pemko Batam, serta berbagai instansi terkait lainnya.

PT BIB mengerahkan tiga unit foam tender, satu nurse tender, tiga ambulans internal, dan satu mobil komando. Sebanyak 13 rumah sakit di Batam turut menurunkan ambulans masing-masing, di antaranya RS Awal Bros, RSUD Embung Fatimah, RS Bhayangkara, serta sejumlah puskesmas.

Skenario menggunakan pesawat fiktif Rajawali Air Airbus A320 nomor penerbangan 0312 rute Kamboja–Batam dengan total 140 penumpang dan kru. Pesawat digambarkan mengalami kerusakan mesin nomor dua saat bersiap mendarat dalam kondisi cuaca buruk.

Saat landing, pesawat mengalami wind shear, tergelincir keluar runway, dan mesinnya terbakar. Dalam simulasi, terdapat 116 korban selamat, 20 luka berat, dan 4 meninggal dunia.

Anton mengatakan latihan tetap berjalan optimal meski diguyur hujan deras.

“Hujan memberi tantangan tambahan, tapi seluruh personel tetap menjalankan prosedur dengan baik,” ujarnya.

Bandara Hang Nadim sempat ditutup selama satu jam, mulai pukul 09.00–10.00 WIB. Dua jadwal penerbangan terdampak, namun penumpang telah diinformasikan sebelumnya sehingga penundaan dapat diterima.

“Airline dan AirNav sudah kami koordinasikan jauh-jauh hari. Penumpang pun sudah tahu pesawatnya mundur atau maju,” jelas Anton.

Tim Kementerian Perhubungan turut mengawasi dan mengevaluasi jalannya latihan untuk memastikan peningkatan kesiapan menghadapi kondisi darurat nyata.

Latihan wajib ini akan kembali digelar pada 2027.

“Prinsipnya, dalam situasi apa pun, personel dan fasilitas kami harus selalu siap,” tegas Anton. MK-mun

Redaktur: Munawir Sani