“Arungi Samudra untuk Indonesia”: Semangat Relawan Batam Membangun Harapan di Pulau-Pinggiran

f7056037-1253-4317-a2d1-d8f362069a54

Para relawan Sahabat Hinterland berfoto bersama anak-anak saat kegiatan sosial dan edukatif di salah satu panti asuhan di Batam. (f: hum)

BATAM (marwahkepri.com) — Di tengah gemerlapnya kehidupan kota Batam, sekelompok profesional muda memilih menyalakan cahaya di tempat yang jauh dari sorotan: pulau-pulau kecil di sekitar Batam. Dari semangat itu lahirlah Sahabat Hinterland, komunitas sosial yang berdiri sejak 10 Maret 2018 dan berfokus pada pengembangan pendidikan serta pemberdayaan masyarakat di kawasan hinterland.

Komunitas ini berawal dari keprihatinan sekelompok anak muda terhadap kesenjangan pendidikan antara anak-anak di kota dan mereka yang tinggal di pulau-pulau terpencil. Meskipun memiliki semangat dan potensi besar, banyak anak-anak di wilayah hinterland terbatasi oleh minimnya fasilitas belajar dan kurangnya akses terhadap sumber inspirasi.

“Berawal dari kegiatan sederhana seperti berbagi buku dan mengajar di pulau-pulau, kami ingin lebih dari sekadar memberi bantuan. Kami ingin menjadi sahabat yang mendampingi, menginspirasi, dan memberdayakan anak-anak hinterland agar berani bermimpi dan berjuang meraih cita-cita mereka,” ujar Ade Jamil, pendiri Sahabat Hinterland.

Senyum ceria para relawan dan anak-anak dalam kegiatan Sahabat Hinterland, mencerminkan semangat gotong royong dan kasih sayang

Dengan tagline “Arungi Samudra untuk Indonesia,” komunitas ini menjalankan berbagai program yang berdampak langsung di lapangan. Melalui Pulau Inspirasi, para relawan berlayar ke pulau-pulau seperti Karimun dan Tanjung Uban untuk mengajar di sekolah-sekolah, memperkenalkan berbagai profesi, hingga mengadakan permainan edukatif dan kegiatan kreatif bagi anak-anak.

Program lainnya, Akademi Relawan, menjadi wadah silaturahmi dan aksi sosial yang digelar di SLB, panti jompo, dan panti asuhan. Selain berbagi keceriaan, kegiatan ini juga mempererat rasa empati dan kepedulian sosial para relawan. Tak kalah penting, ada pula program Bedah Sekolah, yang memperbaiki sarana pendidikan di wilayah pinggiran melalui gotong royong bersama masyarakat setempat.

Salah satu sosok yang terinspirasi bergabung adalah Alfasita Nur Kharisma, yang sudah menjadi bagian dari Sahabat Hinterland selama dua tahun. Ia pertama kali mengenal komunitas ini lewat Instagram, dan langsung mendaftar tanpa ragu.
“Saya suka dengan anak-anak dan senang berbagi. Di sini saya merasa beban hidup berkurang karena bisa membantu orang lain,” kata Alfa.

Meski bekerja penuh waktu, Alfa tetap meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan, bahkan rela mengambil cuti demi turun langsung ke lapangan. Ia mengaku bahwa setiap perjalanan ke pulau selalu membawa pengalaman yang mengubah cara pandangnya terhadap hidup. “Rezeki sebagian milik orang lain, jadi saya sisihkan sedikit untuk kegiatan ini,” ujarnya.

Momen kebersamaan relawan Sahabat Hinterland

Kini, komunitas yang beranggotakan relawan dari berbagai latar belakang profesi itu terus memperluas langkahnya. Ketua Sahabat Hinterland, Andriawan Surya Rama, mengatakan bahwa komunitas ini diharapkan menjadi wadah kolaborasi yang kuat antara profesional dan relawan muda untuk membawa perubahan nyata bagi generasi muda hinterland.

“Ke depan, kami ingin Sahabat Hinterland tidak hanya dikenal lewat kegiatan sosial edukatif, tetapi juga sebagai gerakan berkelanjutan yang menumbuhkan semangat belajar, kreativitas, dan rasa percaya diri anak-anak di pulau-pulau sekitar Batam,” ujar Andriawan.

Selain tiga program unggulan yang sudah berjalan, Sahabat Hinterland juga tengah menyiapkan inisiatif baru seperti Hinterland Youth Lab, ruang pembinaan keterampilan digital dan kewirausahaan bagi remaja hinterland, serta Beasiswa Sahabat Hinterland bagi pelajar berprestasi yang memiliki semangat tinggi untuk melanjutkan pendidikan.

Harapan mereka sederhana, namun besar: agar setiap anak di hinterland memiliki kesempatan yang sama untuk bermimpi dan berprestasi. Dengan semangat kebersamaan, Sahabat Hinterland ingin menjadi jembatan harapan antara kepedulian dan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda Indonesia di pelosok negeri. MK-mun

Redaktur : Munawir Sani