Korban Kecelakaan Kapal MT Federal II Bertambah, Satu Pekerja Kembali Meninggal Dunia

ef4g5

Kapal tanker MT Federal II yang tengah menjalani perbaikan di galangan kapal PT ASL Shipyard Indonesia, Batu Aji kembali terbakar pada Rabu (15/10/2025). (Foto: istimewa)

BATAM (marwahkepri.com) – Jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan kerja di kapal tanker MT Federal II yang terbakar saat menjalani perbaikan di galangan PT ASL Shipyard Indonesia, Kecamatan Batu Aji kembali bertambah. Satu korban kritis bernama Fikri Krisnawan dilaporkan meninggal dunia pada Selasa (28/10/2025).

“Betul, ada satu korban meninggal dunia atas nama Fikri,” ujar Kapolsek Batu Aji, AKP Raden Bimo Dwi Lambang, Rabu (29/10/2025).

Bimo menjelaskan, korban sebelumnya sempat dirawat di RS Elisabeth Sei Lekop Sagulung, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 17.00 WIB.

“Korban sudah diserahkan ke pihak keluarga,” tambahnya.

Dengan meninggalnya Fikri, jumlah korban tewas kini menjadi 14 orang, sementara 21 pekerja lainnya mengalami luka-luka.

Kapal tanker MT Federal II mengalami kebakaran hebat saat sedang diperbaiki di galangan PT ASL Shipyard Indonesia pada Selasa (15/10/2025). Ledakan dan api yang cepat membesar menyebabkan puluhan pekerja terjebak di dalam lambung kapal.

“Total ada 31 korban, terdiri atas 10 meninggal dunia di lokasi dan 21 luka-luka,” ungkap Bimo dalam keterangan sebelumnya.

Setelah dilakukan pencarian dan pendataan ulang, jumlah korban terus bertambah akibat luka bakar berat yang diderita para pekerja.

Sejumlah korban luka hingga kini masih menjalani perawatan intensif di beberapa rumah sakit, yakni RS Elisabeth Sei Lekop Sagulung, RS Graha Hermine, dan RS Mutiara Aini.

Pada 16 Oktober 2025, korban luka bakar berat lainnya, Roni Andreas Harefa (36), juga meninggal dunia usai dirawat di RS Mutiara Aini.

Kecelakaan serupa di galangan PT ASL Shipyard Indonesia bukan kali ini saja terjadi. Pada Juni 2025, insiden kebakaran lain menewaskan empat pekerja dan mengakibatkan dua orang dari divisi Health, Safety, and Environment (HSE) ditetapkan sebagai tersangka.

Tragedi berulang ini kembali memunculkan sorotan terhadap keselamatan kerja di industri galangan kapal di Batam, yang menjadi salah satu sektor strategis namun juga berisiko tinggi terhadap kecelakaan kerja. MK-mun

Redaktur: Munawir Sani