Cuaca Panas Ekstrem Landa Indonesia, Awas Radiasi UV Tinggi

c9324f2c-47c6-488f-8dc4-a1519884e6f4

Ilustrasi cuaca panas. (Foto: meta)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Cuaca panas ekstrem yang melanda sejumlah wilayah Indonesia dalam beberapa pekan terakhir tidak hanya membuat masyarakat kepanasan, tetapi juga membawa ancaman kesehatan serius akibat paparan radiasi sinar ultraviolet (UV) dengan intensitas tinggi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap dampak sinar UV, terutama pada kulit dan mata.

Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menjelaskan, hasil pemantauan menunjukkan indeks UV di beberapa daerah sudah berada pada kategori tinggi hingga sangat tinggi. Kondisi ini berkaitan dengan meningkatnya suhu udara selama masa peralihan musim (pancaroba).

“Paparan sinar matahari langsung pada indeks UV tinggi dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata dalam hitungan menit. Karena itu, masyarakat perlu melindungi diri saat beraktivitas di luar ruangan,” ujar Andri, Jumat (17/10/2025).

BMKG mencatat, periode antara pukul 10.00 hingga 16.00 WIB merupakan waktu dengan intensitas radiasi UV paling tinggi di Indonesia. Pada jam-jam tersebut, risiko kerusakan kulit dan mata meningkat signifikan.

Fenomena ini dipicu oleh pergeseran posisi semu matahari ke selatan serta massa udara kering dari monsun Australia, yang menyebabkan langit lebih cerah dan sinar matahari lebih kuat.

Paparan radiasi UV berlebih dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari iritasi kulit, penuaan dini, katarak, hingga risiko kanker kulit. Dalam jangka panjang, paparan terus-menerus tanpa perlindungan juga bisa menimbulkan kerusakan permanen pada jaringan kulit dan mata.

Selain itu, paparan UV dan suhu tinggi dapat menurunkan daya tahan tubuh akibat stres panas. “Karena itu, masyarakat perlu membatasi aktivitas di luar ruangan terutama pada siang hari,” tambah Andri.

BMKG juga memberikan sejumlah langkah pencegahan agar masyarakat tetap aman beraktivitas di tengah cuaca panas ekstrem:

  • Hindari paparan langsung sinar matahari antara pukul 10.00–16.00 WIB.
  • Gunakan topi, kacamata hitam, jaket, payung, atau pakaian tertutup berwarna terang.
  • Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 dan oleskan ulang setiap dua jam.
  • Perbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi.
  • Konsumsi buah dan sayur kaya air, seperti semangka dan mentimun.
  • Gunakan pelembap kulit setelah terpapar sinar matahari.
  • Pantau informasi cuaca dan indeks UV melalui kanal resmi BMKG.

Sebagai informasi, sinar ultraviolet (UV) merupakan radiasi elektromagnetik dari matahari dengan panjang gelombang lebih pendek dari cahaya tampak. Sinar UV dapat menembus hingga lapisan kulit dalam dan dapat menyebabkan penuaan dini, kulit kemerahan dan iritasi. MK-mun/kom

Redaktur: Munawir Sani