India Mantapkan Posisi Sebagai Kekuatan Baru Dunia di Bidang Sains dan Teknologi

baterai-ion-natrium-pengisian-cepat-kanan-peneliti-penemuan-ini-bapak-biplab-patra-mahasiswa-doktoral-jncasr-dan-prof-premkuma-1760593416784

Foto: Department of Science and Technology (DST)/Peneliti penemuan baterai ion natrium pengisian cepat, Biplab Patra (mahasiswa Doktoral, JNCASR) dan Prof. Premkumar Senguttuvan, Associate Professor, JNCASR

JAKARTA (marwahkepri.com) — India terus mempertegas posisinya sebagai salah satu negara dengan kemajuan teknologi paling pesat di dunia. Berbekal ekosistem pendidikan dan riset yang kuat, negeri Bollywood itu kini melahirkan berbagai inovasi yang berpotensi mengubah arah masa depan energi dan eksplorasi antariksa global.

Dalam satu dekade terakhir, dukungan pemerintah terhadap penelitian dan pengembangan (R&D) semakin agresif. Perguruan tinggi dan lembaga riset di bawah Departemen Sains dan Teknologi (DST) India terus menghasilkan terobosan yang memukau dunia ilmiah.

Baterai Super Cepat: Simbol Kemandirian Energi India

Terbaru, ilmuwan dari Jawaharlal Nehru Center for Advanced Scientific Research (JNCASR) berhasil merancang baterai ion natrium (SIB) yang dapat mengisi daya hingga 80% hanya dalam enam menit.
Inovasi ini dinilai akan membawa revolusi pada industri kendaraan listrik dan penyimpanan energi nasional.

Tim yang dipimpin oleh Prof. Premkumar Senguttuvan dan peneliti Biplab Patra menggabungkan kimia dan nanoteknologi untuk menciptakan bahan anoda baru yang memungkinkan pergerakan ion natrium lebih cepat dan efisien.

Lebih penting lagi, baterai berbasis natrium ini dapat mengurangi ketergantungan India terhadap impor litium, sekaligus mendukung program kemandirian energi nasional.

“Dengan baterai natrium, energi bersih dapat diakses hingga ke pelosok pedesaan India,” tulis pernyataan DST.

India Menatap Langit: Temukan Planet Baru Raksasa

Tak hanya di bumi, India juga menorehkan prestasi di bidang astronomi. Ilmuwan dari Laboratorium Penelitian Fisika (PRL) berhasil menemukan eksoplanet masif bernama TOI-6038A b, yang berukuran 78 kali lebih besar dari Bumi dan mengorbit bintang yang lebih terang dari Matahari.

Penemuan ini dilakukan menggunakan PARAS-2, spektograf canggih buatan India yang dipasang pada teleskop di Observatorium Gunung Abu.
Hasil riset tersebut dipublikasikan di The Astronomical Journal dan menjadi bukti bahwa India kini menjadi salah satu pusat riset antariksa yang paling produktif di Asia.

Pendidikan dan Pemerintah Jadi Fondasi

Kesuksesan India bukanlah kebetulan. Sejak 1960-an, ribuan ilmuwan India menimba ilmu di Amerika Serikat dan kemudian kembali untuk membangun ekosistem teknologi di tanah air.
Kini, wilayah seperti Bangalore, Hyderabad, dan Chennai menjadi “Silicon Valley versi India” yang melahirkan perusahaan rintisan, ilmuwan, dan inovasi berskala global. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani