BGN Kembalikan Rp 70 Triliun ke Presiden, Purbaya: Dana Itu Belum Dianggarkan!

menteri-keuangan-purbaya-yudhi-sadewa-bertemu-kepala-badan-gizi-nasional-bgn-dadan-hindayana-1758881288880_169

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana (kiri) bersama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa Jakarta, Selasa (14/10/2025). (Foto: dtc)

JAKARTA (marwahkepri.com) — Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan lembaganya tidak mampu menyerap seluruh anggaran tahun 2025 untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Akibatnya, dana sebesar Rp 70 triliun dikembalikan kepada Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Dadan, anggaran besar yang disiapkan pemerintah ditujukan agar program MBG menjangkau seluruh penerima manfaat di Indonesia. Namun, sebagian dana tidak dapat terserap maksimal karena masih dalam tahap penyesuaian pelaksanaan.

“Tahun ini BGN menerima alokasi Rp 71 triliun, ditambah dana cadangan Rp 100 triliun. Dari total tersebut, Rp 99 triliun berhasil terserap, sementara Rp 70 triliun dikembalikan kepada Presiden karena kemungkinan tidak terpakai di tahun ini,” jelas Dadan dalam keterangan tertulis, Selasa (14/10/2025).

Pemerintah Siapkan Anggaran Jumbo Tahun Depan

Meski tahun ini realisasi belum optimal, Dadan memastikan dukungan pemerintah akan meningkat signifikan pada 2026. BGN diproyeksikan mendapat Rp 268 triliun, menjadikannya lembaga dengan anggaran terbesar di kabinet, ditambah dana cadangan Rp 67 triliun, sehingga total dukungan mencapai Rp 335 triliun.

“Dengan jumlah penerima manfaat 82,9 juta orang, kami menyalurkan sekitar Rp 1,2 triliun per hari. Untuk lembaga lain mungkin itu setara anggaran satu tahun penuh, tapi bagi kami di BGN, itu kebutuhan harian,” ujar Dadan.

Purbaya: Dana Rp 70 Triliun Itu Belum Pernah Dialokasikan

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa meluruskan pernyataan BGN. Menurutnya, dana Rp 70 triliun yang disebut dikembalikan bukan berasal dari anggaran resmi APBN yang sudah disalurkan.

“Yang dikembalikan itu dari dana cadangan Rp 100 triliun yang belum dianggarkan betul, jadi sebenarnya uangnya belum ada. Itu dari anggaran yang diminta, tapi belum kita alokasikan,” tegas Purbaya di Kantor Kemenkeu, Jakarta.

Ia menambahkan, pihaknya kini fokus memantau realisasi dari Rp 71 triliun anggaran yang sudah disetujui, untuk memastikan program MBG berjalan sesuai target hingga akhir tahun.

“Programnya bagus, harusnya penyerapannya juga membaik. Ini kan baru Oktober, kita lihat sampai akhir tahun seperti apa,” kata Purbaya.

Realisasi Masih Rendah: Baru 29 Persen

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menuturkan, hingga awal Oktober, realisasi penerima manfaat MBG baru mencapai 31,2 juta orang, dengan nilai penyaluran Rp 20,6 triliun atau sekitar 29 persen dari total pagu.

“Sebaran program sudah berjalan di seluruh wilayah — Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan lainnya,” jelas Suahasil.

Pemerintah berkomitmen mempercepat realisasi agar manfaat program makan bergizi gratis bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat, terutama anak sekolah. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani