Kadinaskertrans Sebut Ada Ambiguitas dalam Data Pengangguran Kepri, Banyak Pendatang Cari Kerja

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kepri (Dinaskertrans) Diky Wijaya. (Foto: antara)
TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kepri (Dinaskertrans) Diky Wijaya menegaskan ada ambigu terkait posisi Kepri yang berada di posisi kedua tertinggi tingkat pengangguran terbuka (TPT) nasional (6,6 persen, setelah Papua).
Namun, Diky menegaskan jika penting juga diketahui jika Provinsi Kepri sesungguhnya memiliki kebutuhan tenaga cukup tinggi dibanding dengan angka pengguran yang ada.
Provinsi Kepri, dengn geografis 98 persen lautan dan 2 persen daratan yang berada di Selat Malaka memiliki 26 ribu perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang berada di 23 kawasan industri, baik industri besar dan industri manufaktur.
“Artinya, sesungguhnya kebutuhan tenaga kerja justru cukup tinggi dibandingkan dengan kondisi pengannguran,” tegas Diky.
Perlu diketahui pula bahwa Kepri menjadi destinasi pencari kerja baru bagi masyarakat daerah lain di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), lanjut Diky, sebanyak 6,8 persen penduduk Kepri merupakan bagian dari angkatan kerja usia 17 serta kaum rentan.
“Kalau disejalankan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, serta kemiskinan juga turun di angka 4 persen serta inflasi juga di bawah 3 persen, ini menandakan bahwa ada ambigu terkait posisi no dua penganngguran se Indonesia,” papar Diky menegaskan.
Ia juga menyatakan penyebaran penduduk juga memengaruhi variable tersebut.
“Yang menjadi catatan bahwa Kepri merupakan gula yang tentunya manis sehingga banyak didatangi semut,” ujarnya menganalogikan.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Kepulauan Riau dalam tiga tahun terakhir megalami penurunan dan masih dalam kondisi terkendali dalam dua tahun terakhir.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau, TPT Provinsi Kepri bahkan menunjukkan masih dalam kondisi terkendali dalam dua tahun berturut-turut, turun sebesar 0,72 persen.
TPT Kepri sebesar 7,61 persen pada Februari 2023 turun menjadi 6,89 persen pada Februari 2025. Dari berjumlah 84,23 ribu pada Februari 2023, turun menjadi 75,21 ribu pada Februari 2025.
Tingkat pengangguran terbuka ini mengalami penurunan di tujuh kabupaten/kota di Kepulauan Riau dalam rentang tahun 2020-2024.
Kota Batam dari 11,79 ribu orang pada tahun 2020, turun menjadi 7,68 ribu pada tahun 2024. Kabupaten Karimun, dari 8,36 ribu menjadi 5,52 ribu. Kota Kota Tanjungpinag dari 9,30 ribu orang menjadi 4,69 ribu.
Demikian pula dengan Kabupaten Bintan yang mengalami penurunan dari 8,86 orang menjadi 4,53 ribu. Kabupaten Natuna dari 4,10 ribu menjadi 3,89 ribu, Kabupaten Lingga dari 4,41 ribu orang menjadi 3,38 ribu, dan Kabupaten Kepulauan Anambas dari 3,44 ribu menjadi 2,38 ribu. MK-rah
Redaktur: Munawir Sani