Upacara HUT ke-26 Kabupaten Natuna Digelar di Tepi Laut, Simbol Keteguhan Daerah Perbatasan

Bupati Natuna Cen Sui Lan memimpin upacara peringatan Hari Jadi Kabupaten Natuna ke-26 di Alun-Alun Pantai Piwang, Kecamatan Bunguran Timur, Minggu (12/10/2025) pagi. (f: nang)
RANAI (marwahkepri.com) – Pagi itu, laut Natuna begitu tenang. Di Alun-Alun Pantai Piwang, Kecamatan Bunguran Timur, cahaya mentari menyapu lembut barisan peserta upacara yang berdiri tegak menghadap laut. Angin membawa aroma asin khas pesisir, sementara di podium utama, Bupati Natuna Cen Sui Lan memimpin upacara peringatan Hari Jadi Kabupaten Natuna ke-26, Minggu (12/10/2025).
Barisan ASN, pelajar, organisasi pemuda, hingga unsur Forkopimda dan DPRD tampak rapi mengikuti jalannya upacara. Suasana berlangsung khidmat, mencerminkan semangat dan kebanggaan masyarakat Natuna sebagai bagian dari daerah kepulauan yang berada di garis depan utara Indonesia.
Dalam amanatnya, Bupati Cen Sui Lan menegaskan bahwa peringatan hari jadi bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan bentuk penghargaan atas perjuangan para pendiri dan momentum memperkuat komitmen membangun daerah strategis yang menjaga kedaulatan bangsa.
“Natuna bukan hanya rumah bagi masyarakat yang gigih dan berbudaya, tapi juga penjaga kedaulatan bangsa. Dari sini, Indonesia menatap dunia,” ujar Cen tegas dari podium utama.
Cen menuturkan, dua puluh enam tahun perjalanan pemerintahan Natuna telah membawa banyak perubahan. Dari daerah terpencil yang dulu minim fasilitas, kini Natuna menjelma menjadi kawasan strategis nasional yang diperhitungkan secara ekonomi, energi, dan pertahanan.
Kabupaten ini terletak di jalur pelayaran internasional Laut Natuna Utara, dan menyimpan cadangan gas alam terbesar di Asia Tenggara — di antaranya Blok East Natuna dan Tuna Block. Potensi besar ini menjadikan Natuna pilar penting dalam peta energi nasional serta bagian dari rantai pasok global.
Selain energi, Natuna juga menjadi titik vital pertahanan maritim Indonesia, dengan keberadaan pangkalan TNI terpadu yang mengoordinasikan patroli laut dan udara di kawasan perbatasan utara NKRI.
Namun, Cen tak menutup mata terhadap tantangan pembangunan yang masih dihadapi, terutama terkait kesenjangan infrastruktur antar pulau. Ia menekankan perlunya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan partisipasi masyarakat untuk menjadikan Natuna tangguh dan mandiri.
“Kita ingin Natuna tumbuh bukan hanya sebagai pos pertahanan, tetapi juga sebagai pusat ekonomi biru dan energi masa depan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga memaparkan sejumlah capaian pembangunan daerah, mulai dari peningkatan indeks perekonomian, penurunan angka kemiskinan, hingga arah program pembangunan 2026 yang menunjukkan tren positif.
Usai upacara, Bupati Cen Sui Lan melepas peserta pawai budaya dan permainan rakyat, di antaranya panjat pinang, voli, sepak bola, gasing, bulu tangkis, dan domino, sebagai bentuk sukacita masyarakat menyambut hari jadi daerah.
Semilir angin laut sore membawa suara kapal nelayan yang bersandar, menandai penutup peringatan yang berkesan. Dari tepi Pantai Piwang, masyarakat Natuna menatap laut luas — simbol semangat tak bertepi bagi daerah yang menjadi penjaga utara Nusantara. MK-nang
Redaktur : Munawir Sani