Kapolda Kaltim Dorong Pemanfaatan Lahan Eks Tambang untuk Pengembangan Jagung Nasional

4ee5fc4a-4765-476f-b4d3-500c46c2321c

Kapolda Kaltim menghadiri Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV dan Peresmian Gudang Ketahanan Pangan Polri yang digelar di Polsek Balikpapan Timur, Jalan Mulawarman, Rabu (8/10/2025). (Foto: Salahudin)

BALIKPAPAN (marwankepri.com) – Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol Endar Priantoro, S.H., S.I.K., C.F.E., M.H. menegaskan komitmen Polda Kaltim dalam mendukung program ketahanan pangan nasional melalui pengembangan lahan tanam jagung secara masif, termasuk pemanfaatan lahan pasca tambang (eks tambang) menjadi area produktif baru di wilayah Kaltim.

Hal tersebut disampaikan saat Kapolda Kaltim menghadiri Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV dan Peresmian Gudang Ketahanan Pangan Polri yang digelar di Polsek Balikpapan Timur, Jalan Mulawarman, Rabu (8/10/2025). Kegiatan ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia dan terpusat di Polda Banten, dengan kehadiran Wakil Presiden RI, Kapolri, serta jajaran kementerian terkait secara virtual.

“Kegiatan penanaman jagung serentak ini adalah bentuk nyata dukungan Polri terhadap program Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, khususnya sektor jagung,” ujar Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro.

Kapolda menyampaikan, sepanjang Januari hingga Oktober 2025, total lahan yang telah ditanami jagung di Kaltim mencapai 1.322,76 hektare dengan total hasil panen sekitar 6.137 ton. Angka tersebut meningkat 213 persen dibanding tahun sebelumnya.

Pada penanaman serentak kuartal IV ini, luas lahan tanam yang digarap mencapai 184,65 hektare. Capaian ini menunjukkan budaya menanam jagung semakin tumbuh di kalangan masyarakat.

Meski begitu, Kapolda menilai masih perlu peningkatan kualitas dan kuantitas produksi agar sejalan dengan target nasional sesuai kuota daerah.

Salah satu terobosan strategis yang dikembangkan Polda Kaltim adalah pemanfaatan lahan eks tambang. Dari total 150,9 hektare lahan eks tambang yang disiapkan, 43,2 hektare di antaranya telah siap tanam.

“Lahan pasca tambang yang selama ini terlantar bisa kita ubah menjadi lahan produktif. Selain mendukung ketahanan pangan, ini juga berdampak positif bagi rehabilitasi lingkungan,” tegas Kapolda.

Dalam pengembangannya, Polda Kaltim melibatkan berbagai pihak, termasuk Universitas Mulawarman, pemerintah daerah, serta pelaku usaha sektor perkebunan dan pertambangan. Kapolda mendorong peran akademisi dan mahasiswa untuk mengembangkan bibit unggul serta pola tanam yang sesuai dengan kondisi lahan Kaltim, khususnya lahan eks tambang.

Selain itu, kerja sama dilakukan dengan perusahaan kelapa sawit melalui skema tumpang sari. Tercatat 112 perusahaan perkebunan di bawah koordinasi GAPKI dan non-GAPKI telah menyediakan 546 hektare lahan, dengan 332 hektare di antaranya telah ditanami jagung.

Kapolda juga menyoroti tantangan rendahnya penyerapan hasil panen oleh Bulog, yang baru mencapai 2,18 persen. Hal ini disebabkan faktor geografis dan selisih harga pasar. Harga jagung di tingkat petani mencapai Rp8.000 per kilogram, sementara Bulog membeli di kisaran Rp5.500–Rp6.400 per kilogram.

“Ini menjadi tantangan tersendiri. Karena itu, pengembangan jagung harus diarahkan ke sistem pertanian terpadu, dari hulu hingga hilir,” jelas Kapolda.

Sebagai solusi jangka panjang, Kapolda Kaltim mengusulkan pembangunan sistem pertanian jagung terpadu hingga tahap hilirisasi, termasuk pengolahan hasil panen menjadi pakan ternak dan produk turunan lainnya. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan daya serap hasil panen petani dan menjaga stabilitas harga.

Kegiatan tanam serentak di Polsek Balikpapan Timur berjalan lancar dan diakhiri dengan Zoom meeting bersama Wakil Presiden RI, Kapolri, dan jajaran kementerian terkait. Acara dilanjutkan dengan pelepasan bendera start pengiriman hasil panen jagung ke Kantor Bulog Balikpapan oleh Kapolda Kaltim, Pangdam VI/Mulawarman, dan Kepala Bulog Kaltim, dengan pengawalan aparat Polri.

Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, Polda Kaltim optimistis program pengembangan jagung ini dapat memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus mengoptimalkan lahan eks tambang menjadi sumber produktivitas baru bagi masyarakat. MK-Salahudin

Redaktur: Munawir Sani