Kabar 15 Dapur MBG Ditutup di Batam Dibantah, Hanya Satu yang Dihentikan Sementara

Kabar 15 Dapur MBG Ditutup di Batam Dibantah, Hanya Satu yang Dihentikan Sementara

Ilustrasi dapur atau SPPG Makan Bergizi Gratis yang mulai beroperasi. (Foto: net)

BATAM (marwahkepri.com) – Kabar mengenai penutupan 15 dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Batam ramai diperbincangkan di media sosial. Namun, informasi tersebut dibantah oleh pihak terkait.

Koordinator Sub Penyelenggara Program Gizi (SPPG) Kota Batam, Defri Frenaldi, menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. Ia memastikan hanya satu dapur MBG yang ditutup sementara, bukan 15 seperti yang beredar.

“Itu disinformasi, tidak benar ada 15 dapur MBG yang ditutup per hari ini,” ujar Defri seperti dilansir kompas.com, Senin (6/10/2025).

Defri menjelaskan, penutupan sementara hanya dilakukan terhadap satu dapur MBG di Kelurahan Sei Lekop, menyusul adanya dugaan kasus keracunan di SDN 016 Sagulung beberapa waktu lalu.

Langkah penutupan itu diambil karena adanya indikasi pelanggaran standar keamanan pangan, dan kini masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Hanya ada satu dapur yang ditutup hingga saat ini. Pengecekan masih dilakukan oleh BPOM dan kami menunggu hasil laboratoriumnya,” jelas Defri.

Hingga kini, dari total 74 dapur MBG yang direncanakan beroperasi di Batam, sebanyak 59 dapur telah berjalan aktif. Sementara 15 dapur lainnya belum beroperasi karena masih dalam proses verifikasi dan pengurusan sertifikat laik higiene dan sanitasi (LSHS), meski sudah menerima Surat Keputusan (SK).

“Ada 59 dapur dari 74 dapur. Sisa 15 dapur belum beroperasi karena masih mengurus sertifikat walau sudah menerima SK,” terang Defri.

Setiap dapur MBG ditugaskan melayani sekitar 10 sekolah di wilayah kerjanya.

Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Batam menyasar berbagai jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan formal hingga nonformal.

Setiap SPPG diwajibkan menyiapkan 3.000–4.000 porsi makanan bergizi per hari untuk para penerima manfaat.

Untuk memastikan kualitas makanan yang disajikan, Defri menegaskan bahwa setiap dapur MBG wajib memiliki Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (LSHS), mempekerjakan minimal dua juru masak terlatih, menerapkan standar HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point), dan melakukan pemeriksaan kualitas air secara berkala.

“Dapur juga harus melakukan pemeriksaan kualitas air secara rutin agar keamanan makanan tetap terjaga,” pungkasnya. MK-mun

Redaktur: Munawir Sani