Bitcoin Menguat, Diprediksi Bisa Tembus US$ 150.000 di Kuartal IV 2025

Bitcoin. (f: meta)
JAKARTA(marwahkepri.com) — Harga Bitcoin (BTC) kembali menguat setelah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) melemah tajam. Laporan ketenagakerjaan ADP mencatat penurunan 32.000 lapangan kerja pada September, terendah sejak Maret 2023.
Kondisi ini meningkatkan keyakinan pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada Oktober. Berdasarkan data Polymarket, peluang The Fed mempertahankan suku bunga hanya tersisa 6%, sementara pemangkasan 25 basis poin diperkirakan terjadi pada Oktober dan berlanjut di Desember.
Ekspektasi tersebut mendorong arus modal ke aset alternatif seperti emas dan kripto. Berdasarkan data Coinmarketcap, BTC menguat 9,77% ke US$ 120.309,39 atau sekitar Rp 1,99 miliar dalam sepekan terakhir.
Menurut Tokocrypto, capaian ini memperpanjang tren positif Bitcoin yang menutup kuartal III dengan kenaikan 5%. Secara historis, kuartal IV kerap memicu reli besar dengan rata-rata kenaikan lebih dari 50%. Jika pola itu berulang, BTC berpeluang menembus US$ 150.000 (Rp 2,49 miliar) sebelum akhir 2025.
Analisis Teknikal dan Arus Dana Institusional
Analis Tokocrypto Fyqieh Fachrur menjelaskan, grafik harian BTC membentuk pola double bottom di kisaran US$ 113.000 dengan breakout di US$ 117.300. Target kenaikan berikutnya diproyeksikan ke US$ 127.500 hingga US$ 137.000.
“Data on-chain menunjukkan BTC masih di bawah zona panas, dengan resistensi kritis di US$ 122.000 dan US$ 138.000. Artinya, ruang reli masih terbuka sebelum koreksi besar terjadi,” jelasnya, Jumat (3/10/2025).
Fyqieh menambahkan, transaksi berjangka BTC tercatat hampir US$ 100 miliar per hari, naik lebih dari 18%. Perusahaan besar juga aktif, termasuk BlackRock yang mentransfer lebih dari US$ 130 juta BTC ke Coinbase.
Selain faktor teknikal dan fundamental, dukungan investor institusional dinilai akan terus menopang reli kripto terbesar dunia tersebut.
Safe Haven Baru
Ketidakpastian politik akibat penutupan pemerintahan AS juga membuat investor beralih ke aset safe haven. Harga emas melonjak ke rekor di atas US$ 3.900 per ons, sementara Bitcoin diuntungkan sebagai aset lindung nilai alternatif.
“Selama BTC mampu bertahan di atas US$ 118.000, target ke US$ 122.000 hingga US$ 137.000 realistis dicapai dalam waktu dekat. Jika tren historis kuartal IV berulang, Bitcoin bisa mendekati US$ 150.000 sebelum akhir tahun,” tutup Fyqieh. MK-dtc
Redaktur : Munawir Sani
📌 Pilihan Judul
-
Bitcoin Berpotensi Tembus US$ 150.000 di Kuartal IV 2025
-
Data Tenaga Kerja AS Melemah, Bitcoin Menguat Hampir 10%
-
Analis: Momentum Bullish Bitcoin Masih Kuat, Target Rp 2,5 Miliar
-
The Fed Berpeluang Pangkas Suku Bunga, Bitcoin Jadi Incaran Investor
-
Kuartal IV Bersejarah, Bitcoin Diprediksi Cetak Rekor Baru
🖼️ Keterangan Foto
-
Ilustrasi Bitcoin. Harga BTC melonjak mendekati US$ 120.000 seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.
-
Seorang trader memantau grafik pergerakan Bitcoin. BTC berpotensi menembus US$ 150.000 di akhir 2025.
-
Logo Bitcoin di layar digital. Kripto terbesar dunia itu menguat hampir 10% dalam sepekan terakhir.
🏷️ Tag