Dokter di India Temukan 50 Benda Asing dalam Perut Pasien, Ada Sendok hingga Sikat Gigi

ilustrasi-dokter-melakukan-operasi_169

Foto ilustrasi: Getty Images/shapecharge

JAKARTA (marwahkepri.com) – Kasus medis langka sekaligus mengejutkan terjadi di Hapur, India. Seorang pria berusia 40 tahun harus menjalani operasi darurat setelah dokter menemukan puluhan benda asing bersarang di dalam perutnya.

Dikutip dari Times of India, tim medis yang dipimpin oleh Dr. Shyam Kumar pada 17 September 2025 berhasil mengeluarkan 29 sendok baja, 19 sikat gigi, dan dua pena tajam dari tubuh pasien tersebut. Penemuan ini langsung menjadi sorotan publik lantaran jumlah dan jenis benda yang sangat tidak biasa.

“Ini pemandangan yang bahkan tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Mengeluarkan begitu banyak benda asing dari dalam tubuh manusia adalah pengalaman yang sangat mengejutkan,” ungkap Dr. Kumar setelah operasi selesai.

Pasien tersebut sebelumnya menjalani perawatan di pusat rehabilitasi kecanduan di Ghaziabad. Sekitar sebulan lalu, ia mengeluh sakit perut parah yang terus memburuk hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit.

Proses Operasi yang Rumit dan Berisiko

Hasil pemindaian ultrasonografi mengungkap adanya logam di dalam perut pria itu. Karena berisiko tinggi, tim dokter memutuskan untuk segera melakukan operasi darurat.

Prosedur pembedahan berjalan dengan penuh kehati-hatian. Tim medis mengeluarkan benda satu per satu untuk mencegah cedera organ vital. Meski sulit dan berisiko, operasi tersebut akhirnya berhasil dilakukan.

Saat ini, pasien sudah diperbolehkan pulang dan kondisinya dilaporkan stabil. Ia masih dalam masa pemulihan pascaoperasi.

Faktor Psikologis di Balik Kasus

Mengapa seseorang bisa menelan benda-benda berbahaya dalam jumlah banyak? Para ahli medis menyebut kasus ini terkait dengan masalah psikologis. Pasien mengaku menelan benda asing saat merasa diperlakukan tidak adil dan penuh tekanan selama berada di pusat rehabilitasi.

Dalam kondisi marah, frustrasi, dan tidak berdaya, ia mulai menelan benda-benda tersebut sebagai bentuk melukai diri sendiri.

Fenomena ini dikenal sebagai pica atau gangguan pengendalian impuls, yaitu perilaku kompulsif menelan benda non-makanan. Kondisi tersebut dapat dipicu oleh trauma, stres berat, atau penyakit mental tertentu.

Kasus pria di Hapur ini menjadi peringatan serius bagi dunia medis tentang pentingnya penanganan kesehatan mental di samping perawatan fisik, agar tindakan ekstrem seperti ini dapat dicegah. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani